Jamkrindo

Stok Beras Tertinggi dalam 57 Tahun, Gudang Bulog Kini Penuh Sesak oleh Jutaan Ton Beras

Oleh Saeful Imam pada 05 May 2025, 13:16 WIB

Bansos beras diperpanjang hingga desember 2023

JAKARTA, COBISNIS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) melaporkan bahwa hingga 4 Mei 2025, cadangan beras pemerintah yang tersimpan di gudang Perum Bulog telah mencapai 3,5 juta ton. Angka ini disebut sebagai yang tertinggi dalam kurun waktu 57 tahun terakhir.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa capaian tersebut terjadi dalam periode Januari hingga awal Mei 2025. Ia menyebut stok ini melonjak drastis dibanding awal tahun yang hanya 1,7 juta ton.

Kementan menjelaskan bahwa kenaikan sebesar 1,8 juta ton dalam empat bulan itu dicapai tanpa melakukan impor beras. Seluruh tambahan stok berasal dari hasil serapan dalam negeri.

Serapan beras oleh Bulog juga menunjukkan tren positif. Selama April 2025 saja, Bulog telah menyerap 1,06 juta ton beras dari petani lokal. Total serapan sejak Januari hingga awal Mei mencapai 1,8 juta ton.

Pemerintah menegaskan bahwa seluruh beras yang diserap selama periode ini berasal dari dalam negeri. Tidak ada impor beras medium yang dilakukan selama lima bulan terakhir.

Kementan juga mencatat bahwa tingkat serapan beras Bulog kali ini melampaui rata-rata tahunan sepanjang sejarah Bulog berdiri. Karena itu, kapasitas gudang yang ada mulai tidak mencukupi.

Untuk mengatasi lonjakan stok tersebut, Bulog dikabarkan menyewa gudang tambahan dengan kapasitas hingga 1,1 juta ton. Langkah ini dilakukan agar serapan beras dari petani tetap bisa dilanjutkan.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi beras nasional hingga akhir Juni 2025 akan mencapai 18,76 juta ton. Proyeksi ini berdasarkan hasil Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan pada Maret 2025.

Prediksi BPS tersebut diperkuat oleh laporan dari United States Department of Agriculture (USDA). Lembaga tersebut memperkirakan produksi beras Indonesia tahun ini akan mencapai 34,6 juta ton.

Dengan capaian itu, Indonesia diprediksi menjadi negara produsen beras terbesar di Asia Tenggara. Posisi ini sekaligus memperkuat peran strategis Indonesia di tengah krisis pangan global.

Mentan Amran menyampaikan optimismenya bahwa stok cadangan beras pemerintah akan terus meningkat hingga mencapai target 4 juta ton dalam waktu dekat. Ia menyatakan bahwa proses pemantauan stok akan terus dilakukan secara intensif.

Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi gudang Bulog saat ini penuh sesak hingga melebihi kapasitas normal. Bahkan, pihaknya harus mencari gudang tambahan agar proses serapan tidak terganggu.

Presiden Prabowo Subianto disebut telah menginstruksikan pembangunan 25 ribu gudang improvisasi di berbagai wilayah Indonesia. Gudang tersebut dirancang untuk menyimpan hasil pertanian dengan aman dan efisien.

Gudang improvisasi yang dibangun akan menggunakan bahan tahan lama dan dapat digunakan selama 5 hingga 10 tahun. Langkah ini dilakukan sambil menunggu proses pembangunan gudang permanen di setiap desa.

Kebijakan penambahan gudang ini diharapkan menjadi solusi jangka menengah agar Bulog tetap bisa menyerap hasil panen petani, sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional di tengah ketidakpastian global.