JAKARTA, Cobisnis.com – Barbell investing adalah konsep strategi investasi yang memadukan dua jenis instrumen secara ekstrem, yaitu yang sangat aman dan yang sangat berisiko tinggi, tanpa menempatkan dana pada instrumen risiko menengah. Konsep ini dipopulerkan oleh Nassim Nicholas Taleb, seorang penulis dan ahli statistika, sebagai cara menghadapi ketidakpastian pasar jangka panjang. Strategi ini dinilai cocok bagi investor yang ingin tetap menjaga keamanan modal, tetapi tetap memiliki peluang pertumbuhan cuan yang signifikan.
Bagian pertama dari strategi barbell adalah mengalokasikan sebagian dana pada instrumen low risk. Contoh umumnya adalah deposito, obligasi negara, tabungan emas, atau instrumen pasar uang. Tujuan dari sisi ini adalah menjaga stabilitas dana pokok, memastikan nilai investasi tetap aman meskipun pasar sedang turun atau tidak menentu. Instrumen low risk ini berfungsi sebagai penyangga kerugian untuk mengurangi risiko ekstrem.
Bagian kedua dari strategi ini adalah menempatkan dana pada instrumen high risk, seperti saham growth, kripto terpilih, startup investment, atau ETF sektor inovasi. Bagian ini digunakan sebagai motor pertumbuhan yang potensi keuntungannya tinggi. Meski risiko kerugiannya besar, instrumen ini dapat menghasilkan return jauh lebih tinggi dibandingkan instrumen konvensional, terutama jika terjadi lonjakan nilai dalam jangka panjang.
Konsep barbell investing menekankan bahwa menempatkan dana di kelas aset risiko menengah justru dianggap kurang efektif, karena potensi return tidak terlalu besar, namun risikonya tetap ada. Dengan strategi ekstrem ini, investor hanya fokus pada dua sisi: melindungi modal dan mengambil peluang pertumbuhan besar tanpa berada di area "setengah aman, setengah berisiko".
Strategi ini cocok diterapkan untuk jangka panjang karena sifat pasar yang fluktuatif cenderung menghasilkan peluang dalam kurun waktu lama. Selama investor mampu disiplin, melakukan rebalancing berkala, dan memahami risiko, strategi ini dapat menghasilkan portofolio yang lebih kuat terhadap ketidakpastian global, termasuk resesi, krisis finansial, atau perubahan sektor ekonomi.
Meski terlihat menjanjikan, barbell investing tetap memerlukan kemampuan analisis, pemahaman instrumen keuangan, serta manajemen risiko yang baik. Investor tidak dianjurkan menempatkan seluruh dana pada aset spekulatif tanpa edukasi yang tepat. Risiko bukan untuk dihindari sepenuhnya, tetapi harus dikelola secara cerdas agar peluang profit tetap terbuka.
Pada akhirnya, barbell investing dapat menjadi strategi menarik untuk investor jangka panjang yang ingin tetap aman sekaligus agresif dalam pengembangan aset. Kunci keberhasilan strategi ini bukan hanya pada pemilihan instrumen, tetapi juga mindset yang siap menghadapi ketidakpastian dengan perhitungan dan kesadaran risiko yang matang.