JAKARTA, Cobisnis.com – Politisi konservatif garis keras Sanae Takaichi resmi terpilih menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang pada Selasa, memecahkan batasan politik berbasis gender dan membawa Jepang ke arah politik kanan yang lebih tegas.
Sebagai pengikut setia mantan PM Shinzo Abe dan pengagum MargaretThatcher, Takaichi diperkirakan akan kembali menerapkan kebijakan bergaya Abedengan stimulus ekonomi pemerintah untuk menghidupkan perekonomian yang tengahlesu dan dilanda kenaikan harga.
Meski kemenangannya menjadi momen penting bagi negara yangmasih didominasi laki-laki di dunia politik, Takaichi hanya menunjuk duaperempuan dalam kabinetnya, jauh lebih sedikit dari janji yang ia sampaikansebelumnya.
Takaichi Jadi PM Jepang, Pecahkan Batasan Gender dengan Arah Politik Kanan yang Tegas
Politisi konservatif garis keras Sanae Takaichi resmiterpilih menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang pada Selasa,memecahkan batasan politik berbasis gender dan membawa Jepang ke arah politikkanan yang lebih tegas.
Sebagai pengikut setia mantan PM Shinzo Abe dan pengagum MargaretThatcher, Takaichi diperkirakan akan kembali menerapkan kebijakan bergaya Abedengan stimulus ekonomi pemerintah untuk menghidupkan perekonomian yang tengahlesu dan dilanda kenaikan harga.
Meski kemenangannya menjadi momen penting bagi negara yangmasih didominasi laki-laki di dunia politik, Takaichi hanya menunjuk duaperempuan dalam kabinetnya, jauh lebih sedikit dari janji yang ia sampaikansebelumnya.