Jamkrindo

Terungkap! Segini Biaya Asli Toyota Bikin Satu Mobil Sebelum Dijual

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 02 Nov 2025, 05:47 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Meski dijual dengan harga ratusan juta rupiah, biaya sebenarnya untuk memproduksi satu unit mobil Toyota ternyata jauh lebih rendah dari harga jual ke konsumen. Namun, perhitungannya tak sesederhana sekadar “modal bikin lalu jual tiga kali lipat”.

Menurut analisis industri otomotif, biaya produksi langsung mobil seperti Toyota Avanza atau Yaris berkisar antara Rp200 juta hingga Rp300 juta per unit. Angka ini mencakup bahan baku, tenaga kerja, serta biaya operasional pabrik di negara tempat mobil itu dirakit.

Sekitar 45–55 persen dari biaya tersebut dihabiskan untuk bahan baku seperti baja, plastik, kaca, dan karet. Sementara 10–15 persen dialokasikan untuk tenaga kerja langsung di pabrik. Selebihnya merupakan biaya listrik, perawatan mesin, serta logistik.

Namun, biaya produksi hanyalah separuh cerita. Toyota juga menanggung biaya riset dan pengembangan (R&D), pemasaran, distribusi, dan pajak yang bisa menambah puluhan juta rupiah ke total biaya per unit mobil.

R&D sendiri memakan sekitar Rp20–40 juta per unit, termasuk uji keselamatan, efisiensi bahan bakar, hingga pengembangan sistem elektronik dan software kendaraan. Biaya pemasaran dan iklan juga besar, berkisar Rp10–30 juta untuk setiap mobil yang dipasarkan.

Di sisi lain, pajak dan bea masuk menjadi komponen signifikan dalam harga jual akhir. Di Indonesia, komponen pajak bisa mencapai Rp30–80 juta tergantung jenis dan segmen mobil. Tak heran, harga di showroom terasa melambung dibanding ongkos produksinya.

Selain itu, jaringan dealer juga mendapat porsi margin sekitar Rp20–50 juta per unit. Dealer menjadi ujung tombak distribusi dan layanan purna jual, sehingga margin tersebut dianggap penting untuk menjaga ekosistem penjualan yang sehat.

Secara keseluruhan, Toyota masih meraih margin bersih sekitar 10–15 persen dari harga jual mobil. Untuk Avanza misalnya, dari harga Rp300 juta, biaya total Toyota diperkirakan sekitar Rp220 juta dengan laba bersih di kisaran Rp20–30 juta per unit.

Mobil mewah seperti Camry atau Land Cruiser memiliki margin lebih besar, bisa mencapai 25–30 persen, karena faktor brand dan fitur premium. Sementara mobil murah seperti Agya dan Avanza mengandalkan volume penjualan besar untuk menjaga profit tetap stabil.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa industri otomotif bukan semata urusan produksi, tapi soal strategi bisnis global yang kompleks dari riset, branding, hingga regulasi. Toyota berhasil menjaga keseimbangan antara efisiensi produksi dan persepsi nilai di mata konsumen.