JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp4,77 triliun kepada tiga BUMN sektor transportasi. Perusahaan yang menerima suntikan modal tersebut adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI, dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Persetujuan pemberian modal tambahan ini juga telah disahkan oleh DPR Komisi VI.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa dukungan modal ini difokuskan untuk meningkatkan pelayanan publik, khususnya pada transportasi darat dan laut. “PMN ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki layanan transportasi bagi masyarakat,” kata Erick dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (16/9/2025).
Adapun rincian PMN yang diberikan adalah Rp1,8 triliun untuk KAI, Rp2,5 triliun untuk PELNI, dan Rp473 miliar untuk INKA.
Untuk KAI, dana tersebut akan digunakan dalam pengadaan sarana KRL Jabodetabek guna memperkuat layanan transportasi perkotaan yang mobilitasnya sangat tinggi.
Sementara itu, PELNI akan memanfaatkan PMN sebesar Rp2,5 triliun untuk menambah tiga unit kapal penumpang baru. Erick menyebut langkah ini sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas layanan serta memperkuat aspek keselamatan pelayaran.
INKA, di sisi lain, akan memfokuskan dana Rp473 miliar untuk pembangunan fasilitas pabrik produksi rangkaian KRL. Pabrik baru ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan memenuhi kebutuhan pasar kereta menengah, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Erick menegaskan bahwa PMN kepada ketiga perusahaan ini bersifat penugasan dari pemerintah. “Koordinasinya dilakukan melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN, dengan tetap memperhatikan konsolidasi bersama BPI Danantara,” jelasnya.
Dengan adanya tambahan modal ini, pemerintah berharap pelayanan transportasi publik semakin optimal, efisien, dan aman, sekaligus mendukung pertumbuhan industri transportasi nasional.