Jamkrindo

Tukang Antre Dibayar Mahal di AS, Kerjaan Aneh Tapi Laku

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 24 Nov 2025, 05:16 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Fenomena line standers atau tukang antre berbayar semakin populer di Amerika Serikat. Pekerjaan ini terdengar aneh, tapi justru memiliki permintaan tinggi di kota besar seperti New York dan Los Angeles. Layanan ini biasanya dipakai orang yang tidak punya waktu untuk mengantre.

Para line standers bisa dibayar USD 20–25 per jam, bahkan lebih saat event besar. Dalam peluncuran iPhone baru atau konser artis populer, tarifnya bisa melonjak hingga ratusan dolar. Pasarnya terbentuk karena masyarakat kota besar cenderung sibuk dan menghargai efisiensi.

Kerjaan ini muncul karena antrean di AS bisa sangat panjang. Untuk event tertentu, orang rela antre belasan jam, bahkan ada yang bermalam. Melihat peluang itu, banyak freelancer mulai menawarkan jasa antre profesional secara online atau lewat aplikasi.

Layanan ini sudah seperti industri kecil. Beberapa perusahaan bahkan membuka platform yang mempertemukan klien dengan line standers. Sistemnya mirip ojek online, tapi khusus untuk antrean. Kondisi ini memperlihatkan bagaimana ekonomi gig menciptakan profesi unik.

Selain iPhone, pekerjaan ini juga ramai saat Black Friday, Comic-Con, hingga rilis sepatu langka. Konsumen rela membayar mahal demi mendapatkan barang lebih dulu. Tren ini mencerminkan daya beli masyarakat dan kultur rilis produk besar di negara tersebut.

Menariknya, tidak semua klien adalah individu. Beberapa perusahaan marketing memakai jasa ini agar tim mereka bisa masuk ke event lebih cepat. Bahkan ada brand yang memesan line standers untuk memberi kesan antrean panjang sebagai strategi hype.

Profesi ini juga memunculkan diskusi ekonomi tentang waktu sebagai komoditas. Di kota besar, waktu sering lebih berharga daripada uang, sehingga pekerjaan seperti ini dianggap masuk akal. Line standers menjadi bagian dari layanan gaya hidup modern.

Namun, pekerjaan ini tetap memiliki tantangan. Para pekerja harus tahan berdiri lama, menghadapi cuaca ekstrem, dan siap digantikan kapan saja. Tidak jarang mereka harus bekerja malam hari untuk mengamankan posisi antrean.

Meski terlihat sepele, profesi ini memperlihatkan bagaimana ekonomi digital bisa membuka peluang baru. Di tengah kompetisi pasar tenaga kerja, pekerjaan fleksibel seperti ini memberi ruang hidup bagi banyak orang.

Line standers menjadi contoh bagaimana kreativitas dan kebutuhan sosial bisa menciptakan pekerjaan yang tidak terpikirkan sebelumnya. Selama budaya antre panjang masih ada, profesi ini diprediksi tetap bertahan di Amerika.