JAKARTA, Cobisnis.com – Kota Yogyakarta bersiap menghadapi lonjakan besar kunjungan wisatawan pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Pemerintah Kota Yogyakarta memprediksi sekitar 7 juta orang akan masuk ke wilayah ini.
Lonjakan tersebut diperkirakan dibarengi dengan masuknya hampir 1 juta unit kendaraan. Kondisi ini berpotensi memicu kemacetan parah, mengingat luas wilayah Kota Yogyakarta yang relatif terbatas.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mencatat kenaikan volume lalu lintas rata-rata mencapai 20 persen dibandingkan hari biasa. Pergerakan wisatawan didominasi kendaraan pribadi.
Dari total pergerakan, sekitar 3,86 juta orang menggunakan kendaraan pribadi, sementara 3,16 juta lainnya memanfaatkan angkutan umum. Angka ini menunjukkan tekanan besar pada infrastruktur transportasi kota.
Kepadatan lalu lintas diprediksi mencapai puncaknya pada hari-hari utama libur Nataru. Kepolisian menilai kondisi ini sebagai tantangan serius dalam pengaturan arus kendaraan.
Kapolresta Yogyakarta menyebut estimasi kendaraan yang masuk bisa mencapai 900 ribu hingga 1 juta unit. Sementara luas wilayah Kota Yogyakarta hanya sekitar 32,5 kilometer persegi.
Ketimpangan antara jumlah kendaraan dan kapasitas jalan dinilai berisiko memicu kemacetan ekstrem. Aparat meminta masyarakat dan wisatawan menyiapkan kesabaran ekstra.
Untuk mengantisipasi gridlock, polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas berlapis, khususnya di kawasan wisata utama seperti Malioboro. Akses kendaraan akan diatur secara ketat.
Selain jalan raya, lonjakan juga terjadi pada moda transportasi kereta api. KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat lebih dari 268 ribu penumpang selama lima hari awal masa angkutan Nataru.
Pemerintah dan aparat berharap koordinasi lintas sektor mampu menjaga kelancaran mobilitas. Wisatawan diimbau merencanakan perjalanan lebih awal dan mengikuti arahan petugas di lapangan.