JAKARTA, COBISNIS.COM - Kementerian PUPR memproyeksikan panjang jalan tol yang beroperasi akan bertambah 500 kilometer hingga akhir 2024.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, menyebutkan bahwa saat ini panjang jalan tol yang sudah beroperasi hampir mencapai 3.000 kilometer.
Penambahan panjang jalan tol ini akan mencakup wilayah Aceh, Sumatera Utara, Yogyakarta-Solo, serta beberapa ruas lainnya termasuk Tol IKN.
Jalan-jalan tol tersebut akan segera diresmikan dalam waktu dekat.
Dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, sekitar 2.200 kilometer jalan tol baru telah dioperasikan dari target keseluruhan 2.700 kilometer.
Ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan total panjang jalan tol yang telah ada hingga tahun 2014.
Endra menambahkan bahwa penambahan panjang jalan tol ini mencapai tiga kali lipat dari jalan tol yang beroperasi pada tahun 2014, memberikan dampak besar pada jaringan infrastruktur Indonesia.
Beberapa tol baru yang beroperasi selama sepuluh tahun terakhir termasuk Jalan Tol Trans-Jawa yang sudah terhubung hingga Probolinggo, serta sekitar 850 kilometer Jalan Tol Trans-Sumatera.
Penambahan tol ini, menurut Endra, akan memperkuat struktur jaringan jalan nasional, membuat Indonesia lebih kompetitif, efisien, dan berdaya saing di tingkat global.
Peningkatan jaringan tol juga akan memudahkan mobilitas masyarakat, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Dengan selesainya penambahan panjang jalan tol ini, pemerintah berharap infrastruktur transportasi di Indonesia akan semakin maju dan merata di berbagai daerah.
Endra menekankan pentingnya jaringan jalan tol yang kuat dalam mendukung daya saing nasional dan mempermudah akses masyarakat di seluruh wilayah.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, menyebutkan bahwa saat ini panjang jalan tol yang sudah beroperasi hampir mencapai 3.000 kilometer.
Penambahan panjang jalan tol ini akan mencakup wilayah Aceh, Sumatera Utara, Yogyakarta-Solo, serta beberapa ruas lainnya termasuk Tol IKN.
Jalan-jalan tol tersebut akan segera diresmikan dalam waktu dekat.
Dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, sekitar 2.200 kilometer jalan tol baru telah dioperasikan dari target keseluruhan 2.700 kilometer.
Ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan total panjang jalan tol yang telah ada hingga tahun 2014.
Endra menambahkan bahwa penambahan panjang jalan tol ini mencapai tiga kali lipat dari jalan tol yang beroperasi pada tahun 2014, memberikan dampak besar pada jaringan infrastruktur Indonesia.
Beberapa tol baru yang beroperasi selama sepuluh tahun terakhir termasuk Jalan Tol Trans-Jawa yang sudah terhubung hingga Probolinggo, serta sekitar 850 kilometer Jalan Tol Trans-Sumatera.
Penambahan tol ini, menurut Endra, akan memperkuat struktur jaringan jalan nasional, membuat Indonesia lebih kompetitif, efisien, dan berdaya saing di tingkat global.
Peningkatan jaringan tol juga akan memudahkan mobilitas masyarakat, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Dengan selesainya penambahan panjang jalan tol ini, pemerintah berharap infrastruktur transportasi di Indonesia akan semakin maju dan merata di berbagai daerah.
Endra menekankan pentingnya jaringan jalan tol yang kuat dalam mendukung daya saing nasional dan mempermudah akses masyarakat di seluruh wilayah.