JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan paket stimulus ekonomi senilai Rp 30 triliun untuk memperkuat daya beli masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru. Program ini diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Airlangga mengatakan stimulus ini merupakan langkah cepat pemerintah menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global. Ia menegaskan bahwa program ini fokus pada dua sektor utama, yakni bantuan tunai langsung (BTL) dan program magang berbayar nasional.
Dari total dana Rp 30 triliun, sekitar Rp 20 triliun dialokasikan untuk 35 juta rumah tangga berpendapatan rendah dan menengah. Menurut Airlangga, bantuan tersebut akan memperkuat konsumsi rumah tangga yang selama ini berkontribusi lebih dari 55 persen terhadap PDB nasional.
Sementara Rp 10 triliun sisanya diarahkan untuk memperluas program magang berbayar bagi pelajar dan lulusan baru di sektor industri, pertanian modern, dan digital. Pemerintah akan memberikan insentif kepada perusahaan yang membuka peluang magang bersertifikat.
“Stimulus ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Kita ingin agar ekonomi tetap tumbuh di atas 5 persen pada akhir 2025,” ujar Airlangga.
Pemerintah menargetkan stimulus ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,3–0,5 persen pada kuartal IV 2025. Selain itu, program magang diharapkan bisa menekan angka pengangguran terbuka yang masih berada di kisaran 5,3 persen.
Airlangga menambahkan, kebijakan ini juga menjadi bagian dari strategi jangka menengah untuk memperkuat sektor riil dan UMKM. Dengan meningkatnya konsumsi domestik, diharapkan roda ekonomi daerah ikut berputar lebih cepat.
“Pemerintah akan memastikan distribusi bantuan ini tepat sasaran dan transparan. Kami ingin memastikan masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” tegas Airlangga.
Dari sisi pasar, kebijakan ini dinilai mampu menjaga stabilitas konsumsi dan mendorong kepercayaan investor terhadap arah kebijakan fiskal Indonesia. Stimulus ini juga memberi sinyal kuat bahwa pemerintah siap menjaga ketahanan ekonomi di tengah gejolak eksternal.
Para pelaku usaha menyambut positif langkah pemerintah ini. Mereka berharap stimulus tersebut dapat membantu menekan biaya produksi dan memperluas peluang kerja, terutama di sektor padat karya dan ekonomi kreatif.