Jamkrindo

Micron Hentikan Bisnis Chip Server di China Usai Dilarang Pemerintah Beijing

Oleh Zahra Zahwa pada 17 Oct 2025, 16:25 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat, Micron Technology, berencana menghentikan pasokan chip server ke pusat data di China setelah gagal memulihkan bisnisnya pasca larangan pemerintah Tiongkok pada tahun 2023 terhadap produk Micron yang digunakan di infrastruktur penting.

Langkah ini menandai berlanjutnya ketegangan dagang dan teknologi antara AS dan China, di mana Micron menjadi produsen chip AS pertama yang dibidik Beijing, sebagai respons terhadap pembatasan ekspor teknologi yang diberlakukan Washington untuk menahan kemajuan industri semikonduktor China.

Meski begitu, Micron masih akan menjual chip kepada dua pelanggan asal China yang memiliki operasi pusat data di luar negeri, termasuk Lenovo, serta melanjutkan pasokan untuk sektor otomotif dan ponsel di pasar China. Dalam laporan keuangannya, Micron mencatat pendapatan sebesar US$3,4 miliar atau sekitar 12% dari total pendapatannya berasal dari China.

Dalam pernyataannya kepada Reuters, Micron menegaskan bahwa keputusan keluar dari bisnis pusat data di China diambil karena dampak langsung dari larangan tersebut, dan perusahaan tetap mematuhi semua regulasi di wilayah tempatnya beroperasi.

Larangan dari pemerintah China membuat Micron kehilangan peluang dari booming ekspansi pusat data dan kecerdasan buatan (AI) di negara itu. Kondisi ini justru menguntungkan para pesaing seperti Samsung Electronics, SK Hynix, serta perusahaan lokal YMTC dan CXMT yang mendapat dukungan besar dari pemerintah China.

Sementara itu, permintaan global terhadap chip data center dan teknologi AI di luar China membantu Micron mencetak pendapatan kuartalan tertinggi sepanjang sejarahnya.

Menurut sumber Reuters, tim data center Micron di China mempekerjakan lebih dari 300 orang, meski belum diketahui berapa banyak posisi yang akan terdampak. Sebelumnya pada Agustus, Micron juga melakukan pemutusan hubungan kerja di divisi penyimpanan flash setelah menghentikan pengembangan produk NAND ponsel secara global.

Meski menutup sebagian operasinya, Micron menegaskan bahwa China tetap menjadi pasar penting bagi perusahaan dan industri semikonduktor dunia.

Tag Terkait