JAKARTA, Cobisnis.com – Supply and demand adalah konsep dasar dalam ilmu ekonomi yang menentukan harga dan jumlah barang di pasar. Supply berarti jumlah barang atau jasa yang tersedia, sementara demand adalah keinginan dan kemampuan konsumen untuk membeli. Keduanya saling berhubungan dan membentuk keseimbangan pasar.
Ketika demand tinggi dan supply terbatas, harga biasanya naik. Konsumen bersaing untuk mendapatkan barang, sehingga penjual menaikkan harga. Kondisi ini sering terjadi pada produk musiman atau barang langka.
Sebaliknya, jika supply berlimpah sementara demand rendah, harga cenderung turun. Penjual menurunkan harga agar barang tetap laku. Fenomena ini bisa dilihat pada saat panen raya yang membuat harga produk pertanian turun.
Keseimbangan supply and demand disebut equilibrium. Pada titik ini, jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta. Equilibrium menciptakan harga yang stabil di pasar.
Konsep supply and demand juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Misalnya perubahan pendapatan masyarakat, kebijakan pemerintah, hingga tren global. Semua faktor ini bisa menggeser keseimbangan pasar.
Bagi pelaku bisnis, memahami supply and demand sangat penting. Pengetahuan ini membantu menentukan strategi harga, produksi, dan distribusi. Dengan begitu, bisnis bisa lebih adaptif terhadap perubahan pasar.
Konsumen juga merasakan langsung pengaruh supply and demand. Harga kebutuhan sehari-hari seperti bahan pokok, bensin, atau tiket transportasi sangat dipengaruhi oleh hukum ini.
Dalam jangka panjang, supply and demand menjadi dasar pertumbuhan ekonomi. Pasar yang seimbang akan menciptakan sirkulasi barang dan uang yang sehat. Karena itu, konsep ini wajib dipahami oleh siapa pun yang ingin belajar ekonomi.
Secara sederhana, supply and demand menjelaskan bagaimana pasar bekerja. Hubungan antara ketersediaan barang dan keinginan membeli menentukan harga yang kita lihat setiap hari. Inilah alasan konsep ini disebut sebagai fondasi ekonomi modern.