Jamkrindo

Ekonomi Indonesia Dinilai Membalik, 41% Publik Yakin Pulih

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 29 Sep 2025, 07:06 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Hasil survei terbaru Populix menunjukkan bahwa 41 persen publik optimis kondisi ekonomi Indonesia akan membaik dalam enam bulan ke depan. Temuan ini memberikan gambaran positif di tengah situasi global yang masih penuh ketidakpastian.

Optimisme masyarakat didorong oleh keyakinan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai mampu menjaga stabilitas. Dukungan publik terhadap langkah kebijakan fiskal dan moneter menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan pasar domestik.

Selain itu, stabilitas harga kebutuhan pokok juga menjadi faktor utama yang menopang harapan perbaikan ekonomi. Harga pangan yang terjaga mampu menjaga daya beli masyarakat, sehingga konsumsi rumah tangga tetap menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional.

Peluang pekerjaan yang diyakini akan meningkat turut mendorong optimisme publik. Dengan pasar tenaga kerja yang lebih baik, penghasilan masyarakat dapat tumbuh dan memberikan dampak positif terhadap tingkat konsumsi maupun investasi.

Namun, survei ini juga menunjukkan bahwa masih ada mayoritas publik yang belum sepenuhnya optimis. Sebanyak 59 persen responden menyatakan ragu atau pesimis, menandakan adanya kekhawatiran terhadap stabilitas jangka pendek.

Kekhawatiran tersebut umumnya berkaitan dengan risiko eksternal, seperti perlambatan perdagangan global, tekanan inflasi pangan, dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Faktor-faktor ini dinilai berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Meski demikian, hasil survei menegaskan pentingnya sentimen publik sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Konsumsi rumah tangga yang menyumbang lebih dari 50 persen terhadap PDB sangat bergantung pada tingkat kepercayaan masyarakat.

Investor juga akan memantau hasil survei ini sebagai indikator kepercayaan publik terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Optimisme masyarakat dapat memberikan sinyal positif bagi pasar saham maupun investasi asing langsung.

Pemerintah diharapkan mampu menjaga momentum optimisme ini dengan kebijakan yang konsisten. Dukungan terhadap harga kebutuhan pokok, penciptaan lapangan kerja, serta stabilisasi nilai tukar menjadi kunci dalam mempertahankan pertumbuhan.

Dengan 41 persen publik yang optimis, survei Populix mencerminkan harapan yang cukup besar terhadap perbaikan ekonomi. Meski tantangan masih ada, kepercayaan publik dapat menjadi fondasi penting dalam menjaga pertumbuhan di tengah situasi global yang penuh gejolak.