JAKARTA, Cobisnis.com – Sumatra Barat, sebuah provinsi yang kaya akan keindahan alam dan budaya, tak hanya memukau dengan keelokan Danau Singkarak atau megahnya Jam Gadang. Wilayah ini juga dikenal sebagai surga kuliner yang memanjakan lidah, dan salah satu mahakarya gastronomi yang paling digandrungi adalah Ayam Pop. Hidangan ayam goreng berwarna pucat ini bukan sekadar lauk biasa, melainkan ikon kuliner yang telah menembus batas daerah, memikat hati para pencinta makanan di seluruh Nusantara bahkan mancanegara.
Berbeda dengan ayam goreng pada umumnya yang berwarna kuning keemasan, Ayam Pop memiliki ciri khas warna putih bersih dengan tekstur daging yang sangat lembut dan juicy. Rahasia di balik kelembutan ini terletak pada proses perebusan awal dengan air kelapa dan bumbu rempah-rempah pilihan sebelum akhirnya digoreng sebentar. Air kelapa inilah yang dipercaya memberikan cita rasa manis gurih yang unik serta membuat daging ayam empuk sempurna. Beberapa resep tradisional juga menambahkan bahan seperti bawang putih, jahe, lengkuas, serai, dan daun salam yang dihaluskan, menciptakan aroma yang begitu menggugah selera.
Meskipun terlihat sederhana, kompleksitas rasa Ayam Pop muncul dari perpaduan bumbu yang meresap hingga ke tulang. Saat disantap, Anda akan merasakan sensasi gurih, sedikit manis, dan rempah-rempah yang samar namun kuat. Keunikan lainnya adalah saus sambalnya. Ayam Pop umumnya disajikan dengan sambal merah pedas yang tidak terlalu halus, dengan dominasi cabai merah keriting dan tomat, memberikan sentuhan segar dan pedas yang seimbang, cocok untuk mengimbangi gurihnya ayam. Tak jarang, irisan mentimun juga disertakan sebagai penambah kesegaran.
Popularitas Ayam Pop tak lepas dari perannya sebagai salah satu menu wajib di rumah makan Padang, yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Dari warung makan sederhana hingga restoran kelas atas, Ayam Pop selalu menjadi primadona yang dicari-cari. Kelezatannya yang otentik dan kemampuannya untuk berpadu harmonis dengan nasi hangat serta aneka lauk Padang lainnya menjadikan hidangan ini favorit banyak orang, baik untuk makan siang maupun makan malam.
Lebih dari sekadar hidangan lezat, Ayam Pop juga memiliki nilai sejarah dan budaya. Diyakini pertama kali populer di Bukittinggi pada tahun 1960-an, nama "Pop" sendiri disebut-sebut berasal dari "popular" atau "populer", menunjukkan betapa cepatnya hidangan ini merebut hati masyarakat. Sejak saat itu, Ayam Pop terus berevolusi namun tetap mempertahankan esensi keaslian rasanya, menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Sumatra Barat.
Bagi Anda yang berkunjung ke Sumatra Barat, mencicipi Ayam Pop langsung di tanah kelahirannya adalah sebuah keharusan. Namun, jangan khawatir jika Anda berada di luar sana, karena banyak restoran Padang di kota-kota besar juga menyajikan Ayam Pop dengan cita rasa yang tak kalah memukau. Kelezatan Ayam Pop adalah bukti nyata kekayaan kuliner Indonesia yang patut dibanggakan.
Berbeda dengan ayam goreng pada umumnya yang berwarna kuning keemasan, Ayam Pop memiliki ciri khas warna putih bersih dengan tekstur daging yang sangat lembut dan juicy. Rahasia di balik kelembutan ini terletak pada proses perebusan awal dengan air kelapa dan bumbu rempah-rempah pilihan sebelum akhirnya digoreng sebentar. Air kelapa inilah yang dipercaya memberikan cita rasa manis gurih yang unik serta membuat daging ayam empuk sempurna. Beberapa resep tradisional juga menambahkan bahan seperti bawang putih, jahe, lengkuas, serai, dan daun salam yang dihaluskan, menciptakan aroma yang begitu menggugah selera.
Meskipun terlihat sederhana, kompleksitas rasa Ayam Pop muncul dari perpaduan bumbu yang meresap hingga ke tulang. Saat disantap, Anda akan merasakan sensasi gurih, sedikit manis, dan rempah-rempah yang samar namun kuat. Keunikan lainnya adalah saus sambalnya. Ayam Pop umumnya disajikan dengan sambal merah pedas yang tidak terlalu halus, dengan dominasi cabai merah keriting dan tomat, memberikan sentuhan segar dan pedas yang seimbang, cocok untuk mengimbangi gurihnya ayam. Tak jarang, irisan mentimun juga disertakan sebagai penambah kesegaran.
Popularitas Ayam Pop tak lepas dari perannya sebagai salah satu menu wajib di rumah makan Padang, yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Dari warung makan sederhana hingga restoran kelas atas, Ayam Pop selalu menjadi primadona yang dicari-cari. Kelezatannya yang otentik dan kemampuannya untuk berpadu harmonis dengan nasi hangat serta aneka lauk Padang lainnya menjadikan hidangan ini favorit banyak orang, baik untuk makan siang maupun makan malam.
Lebih dari sekadar hidangan lezat, Ayam Pop juga memiliki nilai sejarah dan budaya. Diyakini pertama kali populer di Bukittinggi pada tahun 1960-an, nama "Pop" sendiri disebut-sebut berasal dari "popular" atau "populer", menunjukkan betapa cepatnya hidangan ini merebut hati masyarakat. Sejak saat itu, Ayam Pop terus berevolusi namun tetap mempertahankan esensi keaslian rasanya, menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Sumatra Barat.
Bagi Anda yang berkunjung ke Sumatra Barat, mencicipi Ayam Pop langsung di tanah kelahirannya adalah sebuah keharusan. Namun, jangan khawatir jika Anda berada di luar sana, karena banyak restoran Padang di kota-kota besar juga menyajikan Ayam Pop dengan cita rasa yang tak kalah memukau. Kelezatan Ayam Pop adalah bukti nyata kekayaan kuliner Indonesia yang patut dibanggakan.