JAKARTA, Cobisnis.com - PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), penyedia solusi energi, kimia, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara, berkolaborasi dengan ASECH mensinergikan berbagai pihak untuk mendorong implementasi aspal plastik di berbagai wilayah di Indonesia. Dalam kunjungan ke “Showcase Nasional Aspal Plastik” pada 5 Juli 2025 di Jimbaran Hub, Bali yang dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, para pemangku kepentingan, menegaskan dukungannya terhadap implementasi aspal plastik sebagai solusi pengelolaan sampah secara bijak. Kegiatan ini juga dihadiri Pemerintah Provinsi Bali, beserta dengan perwakilan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang bertujuan untuk mendorong dan menginspirasi penerapan aspal plastik di berbagai wilayah di Indonesia.
Melalui gelaran Kunjungan Showcase Nasional Aspal Plastik, Chandra Asri Group beserta ASECH Indonesia selaku penyelenggara memperkenalkan kembali inisiasi Aspal Plastik di area Jimbaran Hub. Dalam kesempatan ini, Chandra Asri Group memperkenalkan keunggulan aspal plastic sebagai solusi keberlanjutan untuk mengatasi tumpukan sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta mendukung pembangunan infrastruktur keberlanjutan dengan prinsip ekonomi sirkular.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menyatakan, Showcase Aspal Plastik merupakan contoh baik pengelolaan sampah terpadu. Saat ini, persoalan sampah menjadi tantangan tersendiri bagi daerah, dengan tiga tantangan utama; belum adanya material substitusi plastik yang terbukti, potensi gangguan ekonomi jika produksi plastik dikurangi, dan perlunya pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir dalam pengelolaan sampah.
“Untuk itu, Kemendagri melalui Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) diusulkan bekerja sama dengan Chandra Asri Group menyusun kajian produksi dan sebaran sampah plastik yang dikaitkan dengan kebutuhan pemeliharaan jalan. Dengan begitu, sisi suplai dan permintaan dapat dipertemukan secara strategis, dan Kemendagri dapat berperan sebagai koordinator melalui Ditjen Bangda, Keuda, dan Otda bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi). Dukungan regulasi melalui Inpres dan Keppres diperlukan untuk mendorong implementasi secara massif,” tambah Bima Arya.
Aspal plastik memanfaatkan plastik pascakonsumsi, seperti kresek yang menjadi campuran aspal. Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum, Yohanes Ronny, menjelaskan, “Berdasarkan kajian Kementerian Pekerjaan Umum, campuran plastik pada material aspal mampu meningkatkan kekuatan jalan. Kementerian Pekerjaan Umum telah mendukung implementasi aspal plastik melalui penerbitan Spesifikasi khusus dalam proses pengembangan aspal plastik sejak tahun 2017 yang diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pengembangan jalan infrastruktur yang ramah lingkungan.” jelas Ronny pada kesempatan acara Showcase Nasional Aspal Plastik..
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Group, Edi Rivai, menyampaikan, “Chandra Asri Group telah mendukung implementasi aspal plastik sepanjang 120,8 kilometer sebagai wujud komitmen terhadap ekonomi sirkular. Kami mendorong pemerintah daerah untuk bersama-sama membangun ekosistem ekonomi sirkular yang inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat luas, melalui pemanfaatan sampah plastik mulai dari pengumpulan, pengolahan, hingga menjadi material bernilai guna. Chandra Asri Group juga telah menyiapkan ekosistem daur ulang melalui produk cacahan plastik sesuai standar teknis Kementerian Pekerjaan Umum, agar manfaat program ini dapat dirasakan semakin luas,” ungkap Edi.
Hingga saat ini, Chandra Asri Group telah mendukung pembangunan jalan dengan aspal plastik sepanjang 120,8 kilometer di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Capaian ini menunjukkan besarnya peluang pemanfaatan sampah plastik pascakonsumsi sebagai material campuran aspal yang bernilai guna tinggi. Pencapaian ini tidak terlepas dari kehadiran mitra strategis dalam mendukung implementasi aspal plastik sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi sirkular di berbagai wilayah.
Salah satu mitra tersebut adalah Jimbaran Hub, kawasan percontohan keberlanjutan di jantung Jimbaran Hijau, yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam infrastruktur sehari-hari. Kawasan ini merepresentasikan komitmen Jimbaran Hijau dalam menghadirkan pembangunan berkelanjutan, di mana arsitektur ramah lingkungan berpadu dengan upaya pengelolaan sampah dan penggunaan aspal plastik pada jalan-jalannya. Dr. Agung Prianta B.Eng (Hons.), MA., CEO Jimbaran Hijau, menegaskan, “Komitmen ‘Hijau’ melekat pada nama kami. Ini adalah janji yang terwujud dalam setiap aspek pengembangan, termasuk inovasi daur ulang seperti aspal plastik ini.” tutupnya.
Melalui gelaran Kunjungan Showcase Nasional Aspal Plastik, Chandra Asri Group beserta ASECH Indonesia selaku penyelenggara memperkenalkan kembali inisiasi Aspal Plastik di area Jimbaran Hub. Dalam kesempatan ini, Chandra Asri Group memperkenalkan keunggulan aspal plastic sebagai solusi keberlanjutan untuk mengatasi tumpukan sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta mendukung pembangunan infrastruktur keberlanjutan dengan prinsip ekonomi sirkular.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menyatakan, Showcase Aspal Plastik merupakan contoh baik pengelolaan sampah terpadu. Saat ini, persoalan sampah menjadi tantangan tersendiri bagi daerah, dengan tiga tantangan utama; belum adanya material substitusi plastik yang terbukti, potensi gangguan ekonomi jika produksi plastik dikurangi, dan perlunya pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir dalam pengelolaan sampah.
“Untuk itu, Kemendagri melalui Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) diusulkan bekerja sama dengan Chandra Asri Group menyusun kajian produksi dan sebaran sampah plastik yang dikaitkan dengan kebutuhan pemeliharaan jalan. Dengan begitu, sisi suplai dan permintaan dapat dipertemukan secara strategis, dan Kemendagri dapat berperan sebagai koordinator melalui Ditjen Bangda, Keuda, dan Otda bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi). Dukungan regulasi melalui Inpres dan Keppres diperlukan untuk mendorong implementasi secara massif,” tambah Bima Arya.
Aspal plastik memanfaatkan plastik pascakonsumsi, seperti kresek yang menjadi campuran aspal. Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum, Yohanes Ronny, menjelaskan, “Berdasarkan kajian Kementerian Pekerjaan Umum, campuran plastik pada material aspal mampu meningkatkan kekuatan jalan. Kementerian Pekerjaan Umum telah mendukung implementasi aspal plastik melalui penerbitan Spesifikasi khusus dalam proses pengembangan aspal plastik sejak tahun 2017 yang diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pengembangan jalan infrastruktur yang ramah lingkungan.” jelas Ronny pada kesempatan acara Showcase Nasional Aspal Plastik..
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Group, Edi Rivai, menyampaikan, “Chandra Asri Group telah mendukung implementasi aspal plastik sepanjang 120,8 kilometer sebagai wujud komitmen terhadap ekonomi sirkular. Kami mendorong pemerintah daerah untuk bersama-sama membangun ekosistem ekonomi sirkular yang inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat luas, melalui pemanfaatan sampah plastik mulai dari pengumpulan, pengolahan, hingga menjadi material bernilai guna. Chandra Asri Group juga telah menyiapkan ekosistem daur ulang melalui produk cacahan plastik sesuai standar teknis Kementerian Pekerjaan Umum, agar manfaat program ini dapat dirasakan semakin luas,” ungkap Edi.
Hingga saat ini, Chandra Asri Group telah mendukung pembangunan jalan dengan aspal plastik sepanjang 120,8 kilometer di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Capaian ini menunjukkan besarnya peluang pemanfaatan sampah plastik pascakonsumsi sebagai material campuran aspal yang bernilai guna tinggi. Pencapaian ini tidak terlepas dari kehadiran mitra strategis dalam mendukung implementasi aspal plastik sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi sirkular di berbagai wilayah.
Salah satu mitra tersebut adalah Jimbaran Hub, kawasan percontohan keberlanjutan di jantung Jimbaran Hijau, yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam infrastruktur sehari-hari. Kawasan ini merepresentasikan komitmen Jimbaran Hijau dalam menghadirkan pembangunan berkelanjutan, di mana arsitektur ramah lingkungan berpadu dengan upaya pengelolaan sampah dan penggunaan aspal plastik pada jalan-jalannya. Dr. Agung Prianta B.Eng (Hons.), MA., CEO Jimbaran Hijau, menegaskan, “Komitmen ‘Hijau’ melekat pada nama kami. Ini adalah janji yang terwujud dalam setiap aspek pengembangan, termasuk inovasi daur ulang seperti aspal plastik ini.” tutupnya.