JAKARTA, Cobisnis.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk mendampingi nasabah binaan kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengekspor biji kopi ke luar negeri. Pengiriman perdana 15 ton biji kopi robusta asal Lampung & Bengkulu tersebut menyusul kesepakatan yang terjadi dalam kegiatan business matching di tengah ajang BSI International Expo 2025 26-29 Juni 2025.
Ekspor biji kopi tersebut dilakukan oleh Rita Anggraeni, alumni program Talenta Wirausaha BSI Tahun 2024-2025. Pemilik usaha PT Rak Solusi Upp tersebut mampu meyakinkan pembeli dari Azerbaijan pada event business matching BSI International Expo 2025 untuk membeli kopi robusta asal Lampung & Bengkulu jenis green beans senilai 2,3 juta US Dolar. Kopi dikirim dari Pelabuhan Panjang ke Oman.
“Kami sangat berterima kasih kepada BSI yang telah memfasilitasi dan membuka peluang lebih besar dengan mengekspor produk UMKM. Alhamdulillah, kami mampu meyakinkan pembeli dari sejumlah negara pada Business Matching di BSI International Expo 2025 lalu”.
Rita mengungkap perusahaanya berfokus pada komoditi pertanian Indonesia seperti kopi, cengkeh, kapulaga, daun pisang maupun buah-buah lokal yang dikemas dan diproduksi dengan standar nasional dan standar kualitas ekspor. Dia mengatakan untuk tahap awal dia menjual kopi robusta hasil pemberdayaan petani lokal di Lampung dan Bengkulu. “Kedepan kami berharap ekspor ini akan terus berlanjut dengan produk komoditas lainnya agar mampu memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat”, ujarnya.
Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan “Kami terus berkomitmen untuk mendukung UMKM sebagai salah satu segmen yang menopang ekonomi rakyat. Kami membantu UMKM melalui pendampingan usaha, akses permodalan, maupun memfasilitasi bisnis dalam business matching yang dapat mempertemukan potensial buyers dari sejumlah negara”. Langkah ini sejalan dengan program Asta Cita pemerintah yang berfokus pada pemerataan pembangunan dan penguatan ekonomi berbasis masyarakat.
Beberapa bentuk pendampingan agar UMKM di BSI naik kelas adalah pemberdayaan serta peningkatan skill dan kapabilitas UMKM dengan mendatangkan mentor untuk memberikan pelatihan usaha, penyediaan fasilitas BSI UMKM Center untuk menjadi hub pelaku usaha dan juga showcase penjualan produk, dan juga akses pembiayaan untuk pengembangan usaha yang lebih luas dan bankable.
BSI juga menggelar program inkubasi dan penghargaan wirausaha muda melalui Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur dengan total pendaftar mencapai 30 ribu usaha sejak tahun 2022. Kiprah eksistensi wirausaha BSI ini berkembang dan mampu bersaing di nasional dan internasional.
Saat ini BSI UMKM Center sudah berdiri di empat kota yakni Aceh, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar dengan lebih dari 4.800 UMKM binaan yang didominasi sektor usaha Food & Beverages, Fashion & Craft, serta Agribusiness. Konsistensi membangun UMKM mendorong kinerja bisnis UMKM BSI tumbuh baik dengan penyaluran pembiayaan per Maret 2025 mencapai Rp52,5 Triliun, meningkat 12,63% dibandingkan tahun sebelumnya.
Bob mengatakan pada momentum BSI International Expo 2025, terdapat kegiatan Business Matching yang diikuti ratusan UMKM dan lebih dari 40 potential buyers dari sejumlah negara. Dari empat hari event berlangsung, setidaknya ada sekitar 30 komitmen Memorandum of Understanding (MoU) yang disepakati calon pembeli dari negara Timur Tengah, Eropa dan Asia dengan proyeksi total nilai MoU di atas 30 juta dolar AS.
Ekspor biji kopi tersebut dilakukan oleh Rita Anggraeni, alumni program Talenta Wirausaha BSI Tahun 2024-2025. Pemilik usaha PT Rak Solusi Upp tersebut mampu meyakinkan pembeli dari Azerbaijan pada event business matching BSI International Expo 2025 untuk membeli kopi robusta asal Lampung & Bengkulu jenis green beans senilai 2,3 juta US Dolar. Kopi dikirim dari Pelabuhan Panjang ke Oman.
“Kami sangat berterima kasih kepada BSI yang telah memfasilitasi dan membuka peluang lebih besar dengan mengekspor produk UMKM. Alhamdulillah, kami mampu meyakinkan pembeli dari sejumlah negara pada Business Matching di BSI International Expo 2025 lalu”.
Rita mengungkap perusahaanya berfokus pada komoditi pertanian Indonesia seperti kopi, cengkeh, kapulaga, daun pisang maupun buah-buah lokal yang dikemas dan diproduksi dengan standar nasional dan standar kualitas ekspor. Dia mengatakan untuk tahap awal dia menjual kopi robusta hasil pemberdayaan petani lokal di Lampung dan Bengkulu. “Kedepan kami berharap ekspor ini akan terus berlanjut dengan produk komoditas lainnya agar mampu memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat”, ujarnya.
Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan “Kami terus berkomitmen untuk mendukung UMKM sebagai salah satu segmen yang menopang ekonomi rakyat. Kami membantu UMKM melalui pendampingan usaha, akses permodalan, maupun memfasilitasi bisnis dalam business matching yang dapat mempertemukan potensial buyers dari sejumlah negara”. Langkah ini sejalan dengan program Asta Cita pemerintah yang berfokus pada pemerataan pembangunan dan penguatan ekonomi berbasis masyarakat.
Beberapa bentuk pendampingan agar UMKM di BSI naik kelas adalah pemberdayaan serta peningkatan skill dan kapabilitas UMKM dengan mendatangkan mentor untuk memberikan pelatihan usaha, penyediaan fasilitas BSI UMKM Center untuk menjadi hub pelaku usaha dan juga showcase penjualan produk, dan juga akses pembiayaan untuk pengembangan usaha yang lebih luas dan bankable.
BSI juga menggelar program inkubasi dan penghargaan wirausaha muda melalui Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur dengan total pendaftar mencapai 30 ribu usaha sejak tahun 2022. Kiprah eksistensi wirausaha BSI ini berkembang dan mampu bersaing di nasional dan internasional.
Saat ini BSI UMKM Center sudah berdiri di empat kota yakni Aceh, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar dengan lebih dari 4.800 UMKM binaan yang didominasi sektor usaha Food & Beverages, Fashion & Craft, serta Agribusiness. Konsistensi membangun UMKM mendorong kinerja bisnis UMKM BSI tumbuh baik dengan penyaluran pembiayaan per Maret 2025 mencapai Rp52,5 Triliun, meningkat 12,63% dibandingkan tahun sebelumnya.
Bob mengatakan pada momentum BSI International Expo 2025, terdapat kegiatan Business Matching yang diikuti ratusan UMKM dan lebih dari 40 potential buyers dari sejumlah negara. Dari empat hari event berlangsung, setidaknya ada sekitar 30 komitmen Memorandum of Understanding (MoU) yang disepakati calon pembeli dari negara Timur Tengah, Eropa dan Asia dengan proyeksi total nilai MoU di atas 30 juta dolar AS.