Jamkrindo

Buzkashi, Olahraga Ekstrem Afghanistan yang Pakai Bangkai Kambing

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 09 Nov 2025, 10:17 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Afghanistan punya olahraga nasional yang bisa bikin siapa pun geleng kepala: Buzkashi. Permainan ini mirip polo, tapi bola yang dipakai bukan bola biasa, melainkan bangkai kambing tanpa kepala. Meski terdengar ekstrem, olahraga ini punya nilai sejarah dan budaya yang kuat bagi masyarakat Afghanistan.

Buzkashi sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu di Asia Tengah. Awalnya, permainan ini dilakukan oleh prajurit nomaden untuk melatih kekuatan dan keberanian di medan perang. Kini, buzkashi jadi kebanggaan nasional dan simbol maskulinitas di Afghanistan.

Permainan ini dimainkan oleh puluhan pria yang menunggang kuda. Mereka harus berebut kambing dari tanah dan membawanya ke area tertentu sambil menghindari serangan lawan. Tidak ada waktu pasti, bisa berlangsung beberapa menit sampai berjam-jam tergantung kesepakatan.

Dalam versi resminya, Chapandaz, dua tim berisi masing-masing 10 pemain beradu cepat dan kuat. Setiap pemain harus punya tenaga besar, teknik tinggi, dan kendali sempurna atas kuda. Bahkan, para atlet buzkashi disebut Chapandaz dan dihormati layaknya pahlawan lokal.

Kuda jadi kunci utama dalam permainan ini. Mereka dilatih bertahun-tahun untuk tahan dorongan, berani dalam tabrakan, dan tetap fokus di tengah debu serta kerumunan. Seekor kuda buzkashi profesional bahkan bisa dihargai hingga puluhan ribu dolar AS.

Tradisi menggunakan kambing bukan tanpa makna. Dalam budaya lokal, kambing melambangkan ketangguhan dan pengorbanan. Dengan menggunakannya dalam permainan, masyarakat Afghanistan justru mengekspresikan penghormatan terhadap hewan tersebut.

Pertandingan buzkashi sering digelar dalam festival besar, terutama di kota Kabul dan Mazar-i-Sharif. Ribuan penonton datang, disertai musik tradisional dan sorakan keras yang menambah adrenalin di udara. Suasana lapangan pun penuh debu dan energi.

Meski terlihat keras, buzkashi juga mencerminkan solidaritas dan sportivitas. Pemain harus tahu kapan harus menyerang, kapan harus menahan, dan bagaimana bekerja sama di tengah kekacauan. Di banyak wilayah, kemenangan buzkashi bisa meningkatkan status sosial pemain di mata masyarakat.

Sekarang, buzkashi mulai diatur lebih profesional. Ada federasi resmi, aturan keselamatan, dan bahkan turnamen nasional. Pemerintah Afghanistan mencoba menyeimbangkan antara pelestarian budaya dan nilai kemanusiaan modern.

Lebih dari sekadar olahraga, buzkashi adalah simbol keteguhan hati masyarakat Afghanistan. Dalam kerasnya permainan ini, tersimpan pesan tentang keberanian, kehormatan, dan semangat bertahan di tengah segala tantangan.