JAKARTA, Cobisnis.com – Denmark secara konsisten menempati posisi pertama atau kedua dalam Corruption Perceptions Index (CPI) yang diukur oleh Transparency International. Peringkat tinggi ini menandakan tingkat korupsi publik sangat rendah.
Pemerintah Denmark dikenal menjalankan kebijakan dengan tingkat transparansi tinggi. Semua proses pengambilan keputusan, pengelolaan anggaran, dan pengadaan publik diawasi secara terbuka oleh masyarakat dan media.
Birokrasi di Denmark tergolong efisien dan rapi, sehingga layanan publik berjalan lancar tanpa suap atau jalur ilegal. Efisiensi ini membuat pelayanan publik cepat, adil, dan dapat diakses semua warga.
Sistem hukum Denmark tegas menindak pelaku korupsi, termasuk pejabat publik. Tidak ada toleransi untuk suap atau penyalahgunaan jabatan, sehingga budaya integritas menjadi norma di pemerintahan.
Budaya anti-korupsi juga tertanam di masyarakat. Warga memiliki kesadaran tinggi terhadap etika dan integritas, membuat praktik korupsi sulit terjadi tanpa risiko besar bagi pelaku.
Media dan lembaga independen aktif mengawasi jalannya pemerintahan, menambah lapisan kontrol dan transparansi. Ini mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan memperkuat kepercayaan publik.
Tingkat transparansi Denmark juga berdampak positif pada perekonomian. Investasi asing dan domestik cenderung meningkat karena risiko praktik korupsi sangat rendah.
Perusahaan dan bisnis lokal menikmati kepastian hukum dan birokrasi yang efisien, sehingga pengelolaan anggaran, kontrak, dan izin usaha lebih mudah dan aman.
Kestabilan ini membuat Denmark menjadi contoh bagi negara lain dalam membangun sistem pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Pendekatan ini meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi negara.
Denmark membuktikan bahwa kombinasi transparansi, penegakan hukum, birokrasi efisien, dan budaya integritas mampu menekan korupsi secara signifikan. Negara ini tetap menjadi standar global dalam pemerintahan bersih.