Jamkrindo

Saham DADA Menuju Rp230 Ribu, Jejak Vanguard di Balik Manuver Mega Akuisisi Jepang

Oleh Diana Hafizahri pada 19 Sep 2025, 10:45 WIB

Pergerakan harga yang terus menunjukkan tren menguat, saham Dada tengah mencuri perhatian.

JAKARTA, Cobisnis.com – Saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) kembali jadi sorotan tajam pelaku pasar modal Indonesia.

Dalam beberapa pekan terakhir, harga saham emiten properti ini terus melesat, memicu spekulasi adanya skenario besar di balik pergerakan tersebut.

Kabar yang beredar menyebutkan bahwa dua raksasa properti Jepang, Kajima Corporation dan Mitsubishi Estate, tengah menjajaki strategi backdoor listing melalui DADA.

Jika benar, langkah ini akan mengubah posisi DADA dari sekadar pemain domestik menjadi bagian dari jaringan global, sekaligus memperkuat likuiditas dan daya tariknya di mata investor internasional.

Yang membuat rumor ini makin menggema adalah munculnya nama The Vanguard Group, manajer aset global dengan dana kelolaan lebih dari USD 10,2 triliun.

Vanguard diketahui memiliki eksposur di Mitsubishi Estate dan Kajima Corporation. Jika keterlibatan ini berlanjut lewat DADA, maka pasar modal Indonesia berpotensi menyaksikan lahirnya ekosistem investasi strategis dengan standar global.

Pengendali DADA pun disebut mulai meningkatkan free float dengan melepas sebagian saham ke publik. Namun, menariknya, meski harga sudah melonjak ribuan persen dengan antrean beli jutaan lot, pemegang lama tidak melepas saham secara agresif. Hal ini menimbulkan asumsi bahwa ada strategi jangka panjang yang sedang dipersiapkan, bukan sekadar mengejar “cuan cepat.”

Jika DADA benar masuk ke dalam struktur konsolidasi Mitsubishi atau Kajima, maka valuasi bisa naik drastis. Dengan asumsi valuasi grup mencapai USD 100 miliar dan jumlah saham beredar sekitar 7,4 miliar lembar, proyeksi harga Rp230.000 per lembar bukanlah hal yang mustahil—tentu dengan kurs sekitar Rp16.500.

Meski begitu, semua perhitungan ini masih bersifat spekulatif. Belum ada konfirmasi resmi, dan pasar hanya bergerak berdasarkan ekspektasi serta sentimen. Namun sejarah menunjukkan, bursa sering kali merespons rumor lebih cepat daripada berita resmi.

Mengacu pada pola investasi institusi global seperti Vanguard, strategi mereka tidak berorientasi pada keuntungan jangka pendek. Investasi bersifat disiplin, bertahap, dan konsisten selama 3–5 tahun, mirip dengan menanam kelapa sawit: butuh waktu sebelum berbuah, tetapi hasil panen bisa berkelanjutan.

Bagi investor ritel, pola ini bisa menjadi inspirasi. DADA bukan sekadar saham untuk trading harian, melainkan peluang transformasi jangka panjang. Jika skenario mega akuisisi ini benar terjadi, DADA bisa menjadi ikon baru di Bursa Efek Indonesia dengan likuiditas super, struktur global, dan valuasi triliunan rupiah.