Jamkrindo

Di Balik Mahalnya Harga Kapal Tongkang dan Nilai Ekonominya

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 31 Oct 2025, 06:12 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Kapal tongkang sering terlihat di pelabuhan atau sungai besar, membawa muatan raksasa seperti batu bara dan bahan tambang. Meski bentuknya sederhana, kapal jenis ini punya peran besar dalam industri logistik laut Indonesia.

Berbeda dari kapal biasa, tongkang tidak punya mesin sendiri. Kapal ini digerakkan oleh kapal tunda atau tugboat yang menarik atau mendorongnya. Dengan desain datar dan lebar, tongkang dirancang khusus untuk membawa muatan berat dengan efisien.

Di sektor tambang, kapal tongkang menjadi andalan untuk mengangkut batu bara, bijih nikel, atau pasir besi dari pelabuhan kecil menuju kapal besar di laut lepas. Dalam sekali perjalanan, satu tongkang bisa menampung 5.000 hingga 10.000 ton muatan.

Nilai ekonominya tinggi, tapi harga pembuatannya juga tidak murah. Kapal tongkang kecil berkapasitas 1.000 ton diperkirakan menelan biaya Rp 5–10 miliar, sementara tongkang besar dengan kapasitas 8.000–10.000 ton bisa mencapai Rp 40–70 miliar.

Jika ditambah kapal tunda, total investasi bisa naik lagi sekitar Rp 10–20 miliar. Angka ini sebanding dengan kebutuhan industri yang menuntut kekuatan struktur dan daya tahan tinggi terhadap kondisi laut ekstrem.

Kapal tongkang dibuat dari baja tebal dan melalui proses konstruksi yang memenuhi standar internasional. Sertifikasi dari lembaga seperti BKI atau Lloyd’s menjadi keharusan untuk memastikan keamanan dan kelayakan operasional kapal.

Meski terlihat sederhana, perawatannya tidak bisa dianggap remeh. Setiap beberapa tahun, kapal tongkang wajib menjalani proses docking, pengecatan ulang, dan pemeriksaan teknis untuk menjaga daya tahan serta keselamatan awaknya.

Di sisi lain, keberadaan tongkang juga berpengaruh besar terhadap efisiensi logistik nasional. Moda ini mampu memangkas biaya distribusi barang berat antar pulau, sehingga menjadi komponen penting dalam rantai pasok industri.

Dari sisi bisnis, kapal tongkang termasuk investasi jangka panjang dengan potensi pengembalian stabil. Selama sektor tambang, energi, dan infrastruktur terus berkembang, permintaan terhadap tongkang diperkirakan tetap tinggi.

Kapal tongkang membuktikan bahwa efisiensi dan kekuatan bisa berjalan beriringan. Di balik tampilannya yang sederhana, tersimpan peran vital dalam mendukung perekonomian nasional dan ekspor sumber daya alam Indonesia.