Jamkrindo

Dikritik Hasan Nasbi, Purbaya Sebut Gaya Koboynya Arahan Presiden

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 27 Oct 2025, 17:11 WIB

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya buka suara soal kritik dari Hasan Nasbi yang menilai gaya komunikasinya bisa melemahkan solidaritas pemerintah. Purbaya menegaskan, gaya “koboy” yang sering ia tampilkan bukan inisiatif pribadi, melainkan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“Kelihatannya saya koboy, tapi yang saya lakukan ini untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas perintah Bapak Presiden. Jadi saya nggak berani jalan sendiri,” ujar Purbaya di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (27/10/2025).

Menurutnya, gaya bicara yang dianggap keras justru sudah ia haluskan agar pesan pemerintah lebih mudah diterima publik.

“Jangan dikira saya koboy. Saya cuma perpanjangan tangan Presiden, dan ini versi yang udah saya lembutkan,” katanya sambil tersenyum.

Purbaya menilai pendekatan komunikasinya terbukti berhasil. Berdasarkan survei Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), indeks kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah naik dari 101,5 pada September jadi 113,3 di Oktober 2025.

“Beberapa bulan lalu, tepatnya Juli sampai September, indeks ini sempat anjlok karena banyak demo. Tapi setelah komunikasi dan kebijakan yang lebih tegas dijalankan, masyarakat mulai percaya lagi,” jelasnya.

Ia juga menyebut, stabilnya indeks kepercayaan publik berdampak langsung ke kondisi ekonomi nasional. Daya beli masyarakat ikut pulih, dan sentimen pasar kembali positif.

“Ketika ekonomi mulai balik stabil, masyarakat juga lebih tenang dan dukung pemerintah,” tambahnya.

Sebelumnya, Hasan Nasbi mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan yang kini memimpin Badan Komunikasi Pemerintah mengkritik gaya komunikasi Purbaya yang dianggap terlalu sering menyinggung pejabat lain. Ia menyebut gaya itu bisa menimbulkan kesan disharmoni di dalam pemerintahan.

Hasan mengingatkan pentingnya menjaga etika komunikasi antarpejabat, apalagi di masa pemerintahan baru Prabowo-Gibran yang masih membangun konsolidasi politik.

“Purbaya berbahaya kalau tidak bisa menahan diri,” ujar Hasan Nasbi.

Menanggapi itu, Purbaya menegaskan bahwa komunikasi yang ia jalankan adalah strategi untuk membangun transparansi dan kejujuran di ruang publik.

“Kalau kita manis-manis terus, masyarakat malah nggak percaya. Kadang perlu bicara apa adanya, tapi tujuannya tetap memperkuat pemerintah,” tegasnya.

Ia menutup dengan pernyataan bahwa keberhasilannya menjaga stabilitas kepercayaan publik adalah bukti pendekatan komunikasinya efektif.

“Levelnya sekarang sudah balik stabil. Jadi, kalau ada yang bilang berbahaya, mungkin dia nggak lihat datanya,” tutup Purbaya.