JAKARTA, Cobisnis.com – Kisah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam (AS) yang dilemparkan ke dalam kobaran api atas perintah Raja Namrud merupakan salah satu mukjizat terbesar yang diceritakan dalam Al-Qur'an. Peristiwa heroik ini menjadi bukti nyata keimanan dan kepasrahan total seorang hamba kepada Allah SWT.
Kisah Singkat Pembakaran
Nabi Ibrahim AS dikenal gigih dalam mendakwahkan tauhid dan menentang penyembahan berhala oleh kaumnya, termasuk Raja Namrud. Puncaknya, setelah Nabi Ibrahim menghancurkan patung-patung sesembahan mereka, Raja Namrud yang murka memerintahkan agar Nabi Ibrahim dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup di hadapan khalayak ramai.
Kayu bakar pun dikumpulkan dalam jumlah yang sangat besar, dan api menyala dengan dahsyat. Ketika Nabi Ibrahim dilemparkan ke tengah kobaran api, beliau tidak panik, melainkan memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Doa Penyelamat Nabi Ibrahim ASDoa yang diucapkan Nabi Ibrahim AS saat berada dalam situasi paling genting tersebut adalah:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Arti:"Cukuplah Allah bagi kami, dan Dia sebaik-baik Pelindung." (HR. Bukhari dan juga terdapat dalam Surah Ali Imran ayat 173)
Mukjizat Dinginnya ApiAtas izin dan kehendak Allah SWT, doa penuh ketawakalan Nabi Ibrahim AS langsung dikabulkan. Allah SWT berfirman kepada api tersebut, sebagaimana termaktub dalam Surah Al-Anbiya' ayat 69:
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمArti:"Wahai api! Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim!'"
Seketika, api yang seharusnya membakar justru menjadi dingin dan menyejukkan bagi Nabi Ibrahim. Beliau selamat tanpa sedikit pun tubuhnya hangus terbakar, kecuali tali pengikatnya.
Peristiwa ini meninggalkan pelajaran berharga tentang pentingnya keyakinan dan kepasrahan mutlak (tawakal) kepada Allah SWT di tengah kesulitan sebesar apa pun. Kalimat "Hasbunallahu wa ni'mal wakiil" hingga kini menjadi amalan penting bagi umat Islam saat menghadapi cobaan dan memohon pertolongan Allah.