JAKARTA, Cobisnis.com – Ajang teknologi dan inovasi terbesar di Indonesia, Indonesia Research and Innovation (INARI) EXPO 2025 dan Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2025, yang merupakan bagian dari rangkaian acara Indonesia Technology and Innovation (INTI) EXPO 2025, resmi dibuka hari ini di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran.
Mengusung tema “Unlock the Power of Technology and Innovation”, acara ini menjadi momentum penting bagi kebangkitan ekosistem inovasi dan teknologi digital nasional. Ratusan pelaku industri, lembaga riset, asosiasi, hingga startup teknologi dari dalam dan luar negeri turut hadir untuk menunjukkan arah masa depan transformasi digital Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara ini.
“Pameran ini diharapkan menjadi katalisator penguatan kolaborasi lintas sektor melalui rangkaian agenda seperti pameran teknologi, konferensi, seminar, dan business matching. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi panggung untuk memperkenalkan berbagai produk, solusi, dan inovasi terbaru di sektor telekomunikasi, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), serta teknologi digital lainnya,” ujar Meutya.
Potensi digital Indonesia saat ini dinilai sangat besar. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), transaksi e-commerce pada kuartal III 2025 mencapai 1,44 miliar transaksi, tumbuh 20,5 persen (yoy) dengan nilai total mencapai Rp134,67 triliun. Sementara itu, nilai pasar Internet of Things (IoT) di Indonesia telah menembus USD 13,05 miliar (Mordor Intelligence, 2025), menandakan percepatan adopsi teknologi di berbagai sektor industri.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menegaskan pentingnya riset terapan dalam mempercepat transformasi digital nasional.
“Melalui riset terapan, hasil inovasi bisa diadaptasi menjadi solusi konkret yang mendukung efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan di berbagai sektor — mulai dari manufaktur hingga layanan publik. BRIN terus mendorong kolaborasi antara peneliti, perguruan tinggi, dan pelaku usaha untuk mengembangkan teknologi strategis seperti AI, IoT, big data analytics, dan green computing. Pendekatan ini akan memperkuat daya saing industri nasional sekaligus mendukung agenda Indonesia menuju ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Direktur CNG Trade Event, Hendri, dalam laporannya menyebutkan bahwa tahun ini total terdapat 927 exhibitor dari 12 negara yang berpartisipasi dalam rangkaian INARI EXPO 2025, IIXS 2025, dan INTI EXPO 2025. Menariknya, sekitar 40 persen peserta pameran merupakan pelaku usaha dalam negeri yang telah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Hal ini menjadi bukti bahwa industri lokal semakin siap bersaing di pasar global dengan produk dan solusi berstandar internasional.
Dari sisi pengunjung, acara ini diperkirakan akan menarik lebih dari 20.000 visitor yang akan mengikuti berbagai kegiatan pameran, seminar, dan sesi business matching selama tiga hari penyelenggaraan.
Event ini terselenggara atas kolaborasi antara CNG Trade Events dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), mitra strategis pemerintah dalam memperluas jaringan internet nasional, meningkatkan literasi digital, serta memastikan infrastruktur dan layanan internet berjalan secara aman dan berkelanjutan.
“Penguatan infrastruktur digital menjadi pondasi utama percepatan digitalisasi nasional. Ketersediaan jaringan 5G yang andal, konektivitas internet berkecepatan tinggi, serta perluasan akses broadband hingga wilayah 3T menjadi faktor penting agar manfaat ekonomi digital bisa dirasakan merata,” jelas Muhammad Arif, Ketua Umum APJII.
Hendri menambahkan, “Ke depan, penyelenggaraan INARI EXPO 2025, IIXS 2025, dan INTI EXPO 2025 diharapkan menjadi jembatan kolaboratif antara pelaku industri, akademisi, dan pemerintah. Dengan dukungan infrastruktur digital yang kuat, Indonesia optimistis dapat mempercepat transformasi menuju ekonomi berbasis teknologi dan inovasi berkelanjutan.”