Jamkrindo

Hadis Nabi dan Sains Sejalan: Ini Alasan Mengapa Makan dan Minum Sambil Berdiri Sebaiknya Dihindari

Oleh Muh. Abdi Sesardiman pada 16 Oct 2025, 10:33 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com - Adab makan dan minum dalam Islam memiliki kedudukan penting, salah satunya adalah anjuran untuk tidak makan dan minum sambil berdiri. Anjuran yang bersumber dari sunnah Nabi Muhammad SAW ini kini semakin didukung oleh temuan-temuan di bidang kesehatan yang mengungkap potensi dampak buruk dari kebiasaan tersebut.

Larangan Keras dalam Hadis

Terdapat sejumlah hadis sahih yang secara jelas melarang umat Islam untuk minum dalam posisi berdiri. Salah satunya adalah riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu, bahwasanya Nabi SAW melarang minum sambil berdiri. Ketika Qatadah rahimahullah bertanya tentang makan, Anas menjawab: "Makan itu lebih buruk (bila sambil berdiri)." (HR. Muslim).

Bahkan, dalam riwayat lain dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, Rasulullah SAW bersabda:

لا يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِيَ فَلْيَسْتَقِئْ

Artinya: "Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa, maka hendaknya dia muntahkan." (HR. Muslim).

Meskipun ada riwayat lain yang menunjukkan bahwa Nabi SAW pernah minum sambil berdiri (seperti air Zamzam), para ulama umumnya memahami larangan tersebut sebagai anjuran keras (makruh tanzih) yang menunjukkan bahwa posisi duduk adalah yang paling utama dan sempurna, kecuali jika ada kebutuhan atau uzur (halangan) mendesak.

Perspektif Kesehatan: Dampak pada TubuhSetelah berabad-abad, ilmu pengetahuan modern mulai menemukan hikmah di balik larangan ini. Para ahli kesehatan menyebutkan beberapa dampak negatif jika seseorang sering makan atau minum sambil berdiri:

Gangguan Sistem Pencernaan: Saat berdiri, otot-otot tubuh dan perut dalam keadaan tegang. Makanan atau minuman yang masuk dengan cepat cenderung mendorong lambung untuk mengosongkan isinya lebih cepat dari biasanya (akibat gravitasi). Hal ini membuat lambung tidak memiliki cukup waktu untuk memecah zat makanan, sehingga penyerapan nutrisi menjadi tidak maksimal dan berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung.

Meningkatkan Risiko Makan Berlebihan (Overeating): Makan sambil berdiri sering kali dilakukan tergesa-gesa. Pengosongan lambung yang cepat membuat rasa kenyang terlambat mencapai otak. Akibatnya, seseorang cenderung makan dalam porsi yang lebih banyak sebelum menyadari rasa kenyang, yang dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan.

Potensi Risiko Tersedak: Makan dan minum terlalu cepat dalam posisi berdiri juga dapat meningkatkan risiko tersedak (masuknya makanan atau minuman ke saluran pernapasan).

Kesehatan Ginjal: Meskipun klaim yang menyebutkan bahwa minum sambil berdiri dapat merusak ginjal secara langsung masih menjadi perdebatan dan belum memiliki bukti ilmiah yang kuat, namun adab makan dan minum yang baik (perlahan dan duduk) tetaplah diyakini sebagai cara terbaik untuk menjaga fungsi organ secara keseluruhan.

Para ahli menyimpulkan bahwa posisi duduk memungkinkan tubuh lebih rileks, membuat proses menelan lebih teratur, dan memberikan waktu yang cukup bagi lambung dan usus untuk mencerna makanan secara efisien. Dengan demikian, anjuran Nabi SAW untuk makan dan minum dalam posisi duduk tidak hanya membawa keutamaan dalam ibadah, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kesehatan tubuh.