JAKARTA, Cobisnis.com – Harga emas dunia pada perdagangan Senin (25/8) siang melemah setelah reli tajam di akhir pekan lalu. Mengutip Bloomberg, harga emas spot turun sekitar US$ 6 menjadi US$ 3.365,90 per troi ons pada pukul 11.40 WIB.
Pergerakan ini terjadi setelah harga emas ditutup menguat 1,1% pada Jumat (22/8), usai pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di simposium Jackson Hole yang membuka peluang pemangkasan suku bunga pada September. Powell menyoroti risiko pasar tenaga kerja dan masih tingginya kekhawatiran inflasi.
Imbal hasil US Treasury tenor dua tahun tercatat melandai, sementara indeks dollar AS juga melemah pasca pernyataan Powell. Kondisi ini memberi dukungan bagi emas yang tidak menawarkan imbal hasil namun menjadi aset lindung nilai di tengah ketidakpastian pasar.
Pasar swap memperkirakan peluang lebih dari 85% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan. Namun prospek kebijakan setelah September masih dibayangi ketidakpastian karena inflasi AS tetap di atas target dan pasar tenaga kerja menunjukkan pelemahan.
Sejak awal tahun, harga emas telah melonjak lebih dari 25%, sebagian besar didorong ketegangan geopolitik, isu perdagangan global, serta pembelian emas oleh bank sentral. Meski begitu, data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) mencatat hedge fund memangkas posisi bullish emas ke level terendah enam minggu terakhir.
Pergerakan ini terjadi setelah harga emas ditutup menguat 1,1% pada Jumat (22/8), usai pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di simposium Jackson Hole yang membuka peluang pemangkasan suku bunga pada September. Powell menyoroti risiko pasar tenaga kerja dan masih tingginya kekhawatiran inflasi.
Imbal hasil US Treasury tenor dua tahun tercatat melandai, sementara indeks dollar AS juga melemah pasca pernyataan Powell. Kondisi ini memberi dukungan bagi emas yang tidak menawarkan imbal hasil namun menjadi aset lindung nilai di tengah ketidakpastian pasar.
Pasar swap memperkirakan peluang lebih dari 85% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan. Namun prospek kebijakan setelah September masih dibayangi ketidakpastian karena inflasi AS tetap di atas target dan pasar tenaga kerja menunjukkan pelemahan.
Sejak awal tahun, harga emas telah melonjak lebih dari 25%, sebagian besar didorong ketegangan geopolitik, isu perdagangan global, serta pembelian emas oleh bank sentral. Meski begitu, data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) mencatat hedge fund memangkas posisi bullish emas ke level terendah enam minggu terakhir.
