JAKARTA, Cobisnis.com - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti meninjau progres proyek konservasi sejumlah pantai di Bali, dalam program Bali Beach Conservation Project Phase II (BBCP 2), belum lama ini.
Proyek konservasi itu terdiri dari dua paket utama, yakni konservasi Pantai Candidasa (Paket 1) dan kawasan Kuta–Legian–Seminyak (Paket 2). Pendanaannya berasal dari kerja sama pemerintah dengan badan kerja sama internasional Jepang (JICA) melalui skema pinjaman luar negeri.
Diana menekankan, pentingnya pelestarian kawasan pantai sebagai bentuk perlindungan terhadap warisan alam dan pariwisata Bali yang menjadi ikon nasional.
"Konservasi pantai ini sangat penting sebagai langkah persiapan terhadap dampak perubahan iklim sekaligus menjaga daya saing kawasan wisata unggulan nasional," ujar Diana seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 5 Mei.
Pekerjaan Paket 1 menangani pengamanan dan konservasi Pantai Candidasa sepanjang 5,5 kilometer. Lingkup pekerjaannya mencakup pembangunan struktur revetment, sand nourishment, permanent stockpile, gravel nourishment, jembatan, walkway, pemeliharaan groin dan seawall eksisting, penataan landscape hingga penanaman terumbu karang.
Selama masa konstruksi dan pasca-konstruksi, dibangun temporary stockpile seluas 4,8 hektare untuk pengelolaan pasir.
"Setelah konstruksi selesai, garis pantai yang sebelumnya menyusut akibat abrasi akan mengalami pemulihan di beberapa titik. Sehingga, menunjukkan hasil dari penanganan pengaman pantai," ucapnya.
Sementara Paket 2 di kawasan Kuta–Legian–Seminyak berfokus pada pemulihan garis pantai melalui metode sand nourishment sebesar 610.000 meter kubik dan pembangunan empat breakwater baru. Revitalisasi stockpile di Mertasari Sanur juga menjadi bagian penting dalam paket konservasi tersebut.
Dia mengimbau kepada seluruh pelaksana konstruksi agar dapat mempercepat pekerjaan, sehingga dapat selesai sesuai target dan dapat terukur. "Mohon didorong untuk percepatan progres konstruksi BBCP 2, namun dengan tetap menjaga kualitas dan keberlanjutan konstruksi," kata Diana.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali–Penida Muhammad Noor menuturkan, pekerjaan konstruksi baru dimulai pada April 2025.
"Untuk Paket 1, total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp518,27 miliar dengan pelaksana konstruksi PT Hutama Karya. Sementara Paket 2, total anggaran yang dialokasikan Rp267,65 miliar dengan pelaksana konstruksi PT Adhi-Minarta," tuturnya.
Melalui BBCP 2, Kementerian PU berkomitmen untuk menghadirkan infrastruktur pantai adaptif terhadap perubahan iklim, menjaga integritas kawasan wisata serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Proyek BBCP 2 diharapkan dapat menjadi model konservasi pantai yang dapat diterapkan di berbagai wilayah pesisir Indonesia," pungkasnya.
Proyek konservasi itu terdiri dari dua paket utama, yakni konservasi Pantai Candidasa (Paket 1) dan kawasan Kuta–Legian–Seminyak (Paket 2). Pendanaannya berasal dari kerja sama pemerintah dengan badan kerja sama internasional Jepang (JICA) melalui skema pinjaman luar negeri.
Diana menekankan, pentingnya pelestarian kawasan pantai sebagai bentuk perlindungan terhadap warisan alam dan pariwisata Bali yang menjadi ikon nasional.
"Konservasi pantai ini sangat penting sebagai langkah persiapan terhadap dampak perubahan iklim sekaligus menjaga daya saing kawasan wisata unggulan nasional," ujar Diana seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 5 Mei.
Pekerjaan Paket 1 menangani pengamanan dan konservasi Pantai Candidasa sepanjang 5,5 kilometer. Lingkup pekerjaannya mencakup pembangunan struktur revetment, sand nourishment, permanent stockpile, gravel nourishment, jembatan, walkway, pemeliharaan groin dan seawall eksisting, penataan landscape hingga penanaman terumbu karang.
Selama masa konstruksi dan pasca-konstruksi, dibangun temporary stockpile seluas 4,8 hektare untuk pengelolaan pasir.
"Setelah konstruksi selesai, garis pantai yang sebelumnya menyusut akibat abrasi akan mengalami pemulihan di beberapa titik. Sehingga, menunjukkan hasil dari penanganan pengaman pantai," ucapnya.
Sementara Paket 2 di kawasan Kuta–Legian–Seminyak berfokus pada pemulihan garis pantai melalui metode sand nourishment sebesar 610.000 meter kubik dan pembangunan empat breakwater baru. Revitalisasi stockpile di Mertasari Sanur juga menjadi bagian penting dalam paket konservasi tersebut.
Dia mengimbau kepada seluruh pelaksana konstruksi agar dapat mempercepat pekerjaan, sehingga dapat selesai sesuai target dan dapat terukur. "Mohon didorong untuk percepatan progres konstruksi BBCP 2, namun dengan tetap menjaga kualitas dan keberlanjutan konstruksi," kata Diana.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali–Penida Muhammad Noor menuturkan, pekerjaan konstruksi baru dimulai pada April 2025.
"Untuk Paket 1, total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp518,27 miliar dengan pelaksana konstruksi PT Hutama Karya. Sementara Paket 2, total anggaran yang dialokasikan Rp267,65 miliar dengan pelaksana konstruksi PT Adhi-Minarta," tuturnya.
Melalui BBCP 2, Kementerian PU berkomitmen untuk menghadirkan infrastruktur pantai adaptif terhadap perubahan iklim, menjaga integritas kawasan wisata serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Proyek BBCP 2 diharapkan dapat menjadi model konservasi pantai yang dapat diterapkan di berbagai wilayah pesisir Indonesia," pungkasnya.