Jamkrindo

Kenapa Golf Masih Jadi Olahraga Favorit Para Pejabat dan Konglomerat

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 31 Oct 2025, 05:40 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Golf sering dipandang sebagai olahraga kalangan atas. Gak cuma karena citranya yang elegan, tapi juga karena biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa main di lapangan hijau ini tergolong tinggi.

Satu set stik golf saja bisa mencapai belasan hingga ratusan juta rupiah, tergantung merek dan bahannya. Belum termasuk bola, glove, sepatu, hingga tas khusus yang juga mahal. Dari sisi perlengkapan saja, golf sudah menunjukkan kelas sosial penggunanya.

Biaya mainnya pun gak main-main. Satu kali bermain di lapangan bisa menelan biaya jutaan rupiah, terutama di klub golf eksklusif. Selain itu, banyak lapangan yang hanya bisa diakses lewat keanggotaan dengan iuran tahunan puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Lapangan golf juga termasuk fasilitas olahraga paling mahal dalam perawatan. Luasnya bisa puluhan hektare, dengan standar rumput yang harus dipangkas rutin, drainase terjaga, dan fasilitas pendukung seperti clubhouse hingga buggy cart.

Selain karena fasilitasnya, golf juga sering dianggap sebagai sarana membangun relasi bisnis. Banyak keputusan besar atau negosiasi proyek dilakukan di sela-sela permainan. Hal ini membuat golf punya nilai strategis di luar sekadar olahraga.

Lokasi lapangan golf pun kebanyakan berada di kawasan premium seperti BSD, Bogor, atau Bali. Selain strategis, kawasan itu juga menjadi simbol gaya hidup mewah, memperkuat kesan eksklusif bagi para anggotanya.

Teknologi juga ikut bikin golf makin mahal. Kini pemain bisa memakai alat pengukur jarak digital, sensor ayunan, hingga simulator untuk latihan dalam ruangan. Semua perangkat itu menambah biaya tapi juga meningkatkan gengsi.

Meski mahal, golf tetap punya peminat setia. Olahraga ini dianggap elegan, berkelas, dan punya nilai sosial tinggi. Di banyak negara, termasuk Indonesia, golf identik dengan kalangan pejabat, pengusaha, dan profesional top.

Dari sisi ekonomi, industri golf juga membuka peluang bisnis besar. Dari manufaktur peralatan, pengelolaan lapangan, hingga sektor pariwisata, semua bergerak beriringan dan berkontribusi pada perputaran uang di level atas.

Golf akhirnya bukan cuma olahraga, tapi juga cerminan gaya hidup modern yang menggabungkan kebugaran, jaringan sosial, dan status ekonomi dalam satu paket mewah di atas rumput hijau.