JAKARTA, Cobisnis.com – Citra satelit terbaru menunjukkan bahwa kompleks penipuan KK Park di Myawaddy, Myanmar, ternyata masih berdiri kokoh meski pemerintah mengklaim telah menghancurkannya. Temuan ini membuat pernyataan resmi militer Myanmar kembali dipertanyakan publik.
Data visual memperlihatkan bahwa sebagian besar bangunan di kawasan tersebut tidak mengalami kerusakan berarti. Padahal pemerintah sebelumnya menyebut operasi penghancuran telah dilakukan menyeluruh di seluruh area.
Dari ratusan bangunan yang ada, hanya sekitar 22 yang terlihat benar-benar hancur. Sekitar 80 bangunan lainnya tampak rusak, namun masih berdiri dan tidak runtuh sepenuhnya seperti yang diklaim otoritas setempat.
Yang lebih mengejutkan, hampir seperempat dari total bangunan di kompleks tersebut justru tampak tetap utuh. Kondisi ini jelas berbeda dengan narasi pemerintah Myanmar yang menyebut “seluruh bangunan sedang dihancurkan.”
Area tengah KK Park yang merupakan bagian terbaru bahkan terlihat tidak tersentuh. Dari citra satelit, kawasan itu terlihat masih aktif berkembang dan mengalami konstruksi tambahan sejak operasi penggerebekan besar pada awal tahun.
Pengamat regional menilai ketidaksesuaian antara data satelit dan pernyataan pemerintah bisa menjadi indikasi bahwa tindakan yang dilakukan bersifat simbolis. Myanmar disebut mencoba menunjukkan langkah penertiban, namun tidak menyentuh struktur utama.
Kondisi ini menambah panjang daftar kritik terhadap penanganan pemerintah Myanmar terhadap industri scam lintas negara. Kawasan perbatasan Myawaddy selama ini dikenal sebagai pusat operasi jaringan kriminal yang memanfaatkan pekerja paksa.
Selain merugikan negara-negara tetangga dari sisi kejahatan digital, keberadaan kompleks tersebut juga menggerus citra Myanmar yang disebut gagal mengendalikan wilayah perbatasan. Dampaknya meluas hingga hubungan diplomatik di kawasan.
Perbedaan antara klaim pemerintah dan fakta lapangan membuat komunitas internasional kembali menyoroti transparansi penegakan hukum di Myanmar. Banyak pihak meminta agar investigasi lebih independen dilakukan.
Situasi ini diperkirakan menjadi tekanan baru bagi pemerintah Myanmar yang sudah berada dalam sorotan akibat konflik politik internal. Kompleks scam yang tak tersentuh menjadi simbol lemahnya kontrol negara terhadap aktivitas kriminal besar.