Jamkrindo

Lahmacun, Makanan Tradisional Turki Saingan Pizza Italia

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 14 Nov 2025, 07:21 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Di antara beragam kuliner khas Turki, lahmacun menempati posisi istimewa. Hidangan ini kerap disebut “pizza Turki” karena tampilannya mirip pizza, meski cita rasanya jauh berbeda. Terbuat dari roti tipis dengan topping daging cincang dan rempah, lahmacun menjadi makanan cepat saji yang populer di seluruh negeri.

Lahmacun dibuat dari adonan tepung tipis yang dipanggang di oven panas, kemudian diberi campuran daging sapi atau domba cincang, bawang, tomat, paprika, dan aneka bumbu khas Anatolia. Tidak ada keju atau saus berat di atasnya, membuat makanan ini terasa ringan dan tidak berminyak.

Masyarakat Turki biasa menikmati lahmacun dengan tambahan daun selada, irisan bawang, tomat segar, dan perasan lemon. Cara makannya cukup digulung seperti wrap, lalu dimakan langsung dengan tangan. Sensasi gurih daging dan segarnya lemon membuat kombinasi rasa yang seimbang.

Lahmacun dikenal sebagai makanan praktis dan terjangkau. Banyak pekerja dan mahasiswa memilihnya untuk makan siang cepat karena bisa disantap di mana saja tanpa repot. Harga satu porsi di Turki umumnya antara 20–40 lira, tergantung lokasi dan bahan yang digunakan.

Selain ringan, lahmacun juga dianggap lebih sehat dibanding makanan cepat saji modern. Prosesnya dipanggang, bukan digoreng, dan bahan-bahannya segar. Karena itu, banyak warga Turki menganggapnya versi tradisional dari fast food lokal yang tetap mempertahankan nilai gizi.

Kelezatan lahmacun juga menggambarkan kekayaan kuliner Anatolia, kawasan yang dikenal dengan perpaduan budaya Timur dan Barat. Setiap daerah di Turki punya versi berbeda, seperti Gaziantep yang terkenal dengan versi pedasnya dan Istanbul yang lebih lembut rasanya.

Popularitas lahmacun kini menembus batas negara. Di Eropa hingga Asia, banyak restoran Timur Tengah menyajikan menu ini dan menyesuaikan rasa dengan lidah lokal. Di Indonesia sendiri, beberapa restoran Turki di Jakarta dan Bali mulai memasukkan lahmacun sebagai menu utama.

Selain rasanya yang khas, daya tarik lahmacun juga ada pada kesederhanaannya. Bahannya mudah didapat, prosesnya cepat, dan bisa dinikmati siapa saja. Dari pekerja kantoran, wisatawan, sampai keluarga di rumah, semuanya bisa menikmati hidangan ini tanpa merasa berat di perut.

Secara sosial, lahmacun mencerminkan gaya hidup masyarakat Turki yang menghargai waktu tanpa meninggalkan cita rasa tradisi. Kuliner ini menjadi simbol keseimbangan antara kepraktisan modern dan nilai klasik yang dijaga turun-temurun.

Kini, lahmacun bukan hanya sekadar makanan khas, tapi juga ikon budaya yang membawa nama Turki ke kancah dunia. Dari pinggir jalan Istanbul hingga restoran di Paris, aroma roti panggang dengan rempah daging khas Turki ini terus menggoda siapa pun yang mencium baunya.