Jamkrindo

Luhut : Harga Tiket Masuk Borobudur Rp 750 ribu

Oleh Rahmat Herlambang pada 05 Jun 2022, 12:18 WIB

MAGELANG, Cobisnis.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan kebijakan baru berupa pembatasan jumlah wisatawan yang bisa naik ke struktur Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari. Ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk merawat candi di wilayah tersebut.

Bahkan tidak hanya pembatasan jumlah pengunjung saja, dia juga berencana untuk mengerek harga tiket wisatawan yang berkunjung. Baik itu untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Mengenai Borobudur sudah diuputuskan juga membatasi orang naik 1200 per hari. Kalau orang asing kita kasih 100 dolar kalau yang di dalam negeri kita kasih Rp 750 ribu. Anak sekolah Rp 5.000," kata dia di Candi Borobudur, Sabtu (4/6/2022).

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan kebijakan ini diambil berdasarkan rekomendasi dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan banyak pakar. Utamanya untuk menjaga bangunan candi.

Selain itu, pemerintah sendiri kata Luhut berencana menggelontorkan dana sebesar Rp 6,8 triliun untuk kawasan Candi Borobudur. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk mempercantik kawasan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan meresmikan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang dibangun PT PLN (Persero) di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (4/6).

SPKLU Fast Charging yang berada di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) ini merupakan SPKLU Green Tourism  Pertama di Pulau Jawa. Green tourism merupakan konsep wisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Adapun dana yang sudah disiapkan nantinya diperuntukkan untuk penataan kawasan candi Borobudur, mulai dari penataan tanah hingga penataan kabel listrik.

"Budget kita usulkan, Rp 6,8 triliun untuk penataan ini semua. Tanah kita beresin, penetapan, lampu kabel gak ada lagi boleh di atas. Ini harus dilakukan, karena sekarang Indonesia jadi negara yang leading dalam masalah energi hijau ini," ujarnya.

Dia pun berharap agar semua pihak dapat bekerja sama dalam mensukseskan rencana tersebut. Apalagi saat ini Indonesia dalam konteks menjadi tuan rumah G20, sehingga permasalahan lingkungan menjadi perhatian yang cukup serius.

"Jadi saya mau, kalau ini kerja sama bersama-sama maka gak ada masalah yang gak selesai," katanya.