Jamkrindo

Usung Agenda Perubahan, Anies Baswedan Pertimbangkan Dirinya Maju Jadi Gubernur Jakarta

Oleh Saeful Imam pada 08 Apr 2024, 17:41 WIB

Anies Baswedan jadi Gubernur DKI jakarta

JAKARTA, Cobisnis.com - Anies Rasyid Baswedan terus mempertahankan konsistensinya dalam menjalankan agenda perubahan. Kesetiaan Anies terhadap jalur perubahan tersebut disampaikan oleh salah satu anggota tim hukumnya, Muhaimin Iskandar (AMIN) Refly Harun, sebagaimana dilaporkan dalam tayangan Youtube pada tanggal 29 Maret 2024.

"Anies dengan tegas menegaskan bahwa ia tidak akan berubah dalam perjuangannya untuk mencapai perubahan," ungkap Refly Harun.

Refly juga menyatakan bahwa Anies tidak akan bergabung dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Lebih lanjut, Refly menambahkan bahwa Anies menolak untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Jakarta jika mendapat dukungan dari Prabowo dan Jokowi.

Bagi Anies, harga diri dan martabat memiliki nilai yang lebih tinggi daripada jabatan politik. Sikap tegas dan konsisten Anies ini dipengaruhi oleh pandangan bahwa Prabowo dan Jokowi telah melanggar proses demokratisasi di Indonesia dengan hanya mengincar kekuasaan.

"Anies juga menolak untuk mengikuti jejak Prabowo yang akhirnya beralih menjadi oposisi, lemah, dan terperdaya dengan bergabung dalam pemerintahan," jelas Refly Harun.

Anies juga menilai, sebagaimana dikutip oleh Refly, bahwa Prabowo telah mengubah sikapnya demi memenangkan Pemilihan Presiden 2024 untuk meraih kekuasaan. Refly menyatakan bahwa meskipun Prabowo sering kali mengingatkan agar tidak berkhianat, namun tiba-tiba ia justru memutuskan untuk bergabung dengan Jokowi.

"Namun pada akhirnya, Prabowo menyadari bahwa cara satu-satunya untuk memenangkan pemilihan adalah dengan berubah," ungkap Refly Harun dengan semangat. Anies juga sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Jakarta.

Namun, Anies dengan tegas menyatakan bahwa ia akan tetap berpegang pada jalur perubahan. "Anies berkomitmen untuk tidak mengecewakan pendukungnya dan menolak untuk bergabung dalam rezim yang sudah ada," tegas Refly.