Jamkrindo

Modelo dan Corona Jadi Korban Tak Terduga dari Penindakan Imigrasi Trump

Oleh Zahra Zahwa pada 04 Dec 2025, 04:51 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Constellation Brands, pemilik Modelo Especial dan Corona di Amerika Serikat, sebelumnya sangat mengandalkan konsumen Latino sebagai pendorong pertumbuhan. Namun strategi itu kini terpukul keras akibat gelombang deportasi massal di bawah pemerintahan Donald Trump.

Menurut survei pelanggan, perusahaan, dan riset pasar, banyak konsumen Latino baik yang berstatus legal maupun tanpa dokumen takut bepergian ke toko, restoran, atau bar karena operasi penegakan imigrasi yang masif. Pesta besar yang biasanya menjadi tempat bir mengalir kini banyak dibatalkan. Pemutusan hubungan kerja di sektor dengan tenaga kerja imigran tinggi dan tekanan biaya hidup semakin memperburuk daya beli.

Penjualan Constellation anjlok, posisi Modelo sebagai bir terlaris digeser Michelob Ultra, dan nilai saham perusahaan turun hampir 40% tahun ini menjadikannya salah satu perusahaan dengan kinerja terburuk di S&P 500.

Situasi ini menggambarkan bagaimana kebijakan imigrasi Trump berdampak luas pada ekonomi dan perusahaan besar AS. Constellation menjadi korban terbesar karena sekitar setengah pelanggan birnya adalah konsumen Latino, dengan California wilayah dengan populasi Latino terbesar dan target utama operasi ICE menjadi pasar terbesarnya.

Pada 2013, Constellation mengakuisisi hak distribusi eksklusif untuk produk Grupo Modelo di AS. Kesepakatan itu mengubah perusahaan dari penjual wine berskala menengah menjadi raksasa industri alkohol, sekaligus taruhan besar pada daya beli jangka panjang komunitas Latino. Mereka memasarkan dalam bahasa Spanyol, meluncurkan varian baru, dan memperkuat distribusi di wilayah-wilayah dengan populasi Hispanic tinggi.

Strategi tersebut sempat membuat Constellation menjadi pengecualian positif dalam industri bir AS yang melemah. Pada 2023, Modelo bahkan menyalip Bud Light sebagai bir terlaris di Amerika.

Namun 10 bulan terakhir menjadi titik balik. Pengetatan deportasi menyebabkan penurunan tajam aktivitas ekonomi di komunitas Latino. Banyak usaha kecil di kota-kota besar seperti Los Angeles, Chicago, dan Charlotte melaporkan penurunan omset dan kehilangan pekerja. Perusahaan besar seperti Burlington, Wingstop, Colgate-Palmolive, dan PepsiCo juga mencatat penurunan penjualan di kawasan dengan penduduk Latino tinggi.

Constellation memperingatkan investor bahwa perubahan kebijakan imigrasi merupakan risiko besar. Pengiriman bir ke pengecer AS anjlok 8,7% pada kuartal terakhir dan diperkirakan turun lagi hingga 4% pada tahun fiskal 2026. CEO Bill Newlands mengatakan konsumen Latino mengubah kebiasaan belanja mereka menjadi “anti-bisnis kami,” dengan kinerja di wilayah kode pos Hispanic jauh lebih buruk dibanding daerah lain.

Survei Pew menunjukkan 78% orang dewasa Latino menilai kondisi ekonomi saat ini “buruk” atau “cukup buruk,” lebih pesimistis dibanding kelompok lain.

Masa depan Constellation kini bergantung pada apakah penurunan ini bersifat sementara atau ancaman jangka panjang. Beberapa analis percaya perusahaan dapat pulih dengan memperluas pasar bir Meksiko ke konsumen non-Hispanic dan menawarkan ukuran kemasan yang lebih kecil dan murah. Namun pemulihan itu tetap terkait erat dengan arah kebijakan deportasi Trump.

Situasinya sangat tidak menentu. “Kami optimis secara sangat hati-hati bahwa kami sudah mencapai titik terbawah,” kata Newlands.