JAKARTA, Cobisnis.com – Panel penasihat vaksin AS akan melakukan pemungutan suara minggu ini terkait usulan untuk mencabut rekomendasi penggunaan vaksin gabungan campak bagi anak-anak. Isu ini menjadi sorotan karena berkaitan dengan kebijakan baru Menteri Kesehatan AS, Robert F. Kennedy
Jr.Kennedy, yang dikenal lama menyebarkan keraguan tentang keamanan vaksin meski bertentangan dengan bukti ilmiah, telah mempromosikan gagasan bahwa vaksin gabungan untuk campak, gondok, rubela, serta varisela (MMRV) terkait dengan autisme. Namun, berbagai penelitian ilmiah berulang kali membantah klaim tersebut.
Komite Penasihat Praktik Imunisasi (Advisory Committee on Immunization Practices/ACIP) akan menggelar pemungutan suara pada 18–19 September, sesuai agenda draf yang dipublikasikan CDC pada Rabu. Proposal tersebut menyatakan vaksin MMRV yang diberikan sebelum usia 4 tahun tidak direkomendasikan lagi.
Langkah ini muncul setelah Kennedy pada Juni lalu memecat seluruh 17 anggota ACIP dan menunjuk delapan penasihat baru, termasuk beberapa tokoh yang dikenal menentang vaksin. Sejak menjabat sebagai pejabat kesehatan utama dalam pemerintahan Presiden Donald Trump, Kennedy telah mengubah kebijakan vaksin nasional, termasuk meminta peninjauan ulang semua data terkait vaksin campak yang sejauh ini terbukti paling efektif mencegah infeksi virus menular dan berbahaya tersebut.
Saat ini, CDC merekomendasikan anak di bawah usia 4 tahun menerima dosis pertama vaksin MMR dan suntikan varisela secara terpisah. Untuk dosis kedua, serta bagi anak di atas 4 tahun, CDC menyarankan vaksin gabungan MMRV lebih diprioritaskan.
Kasus campak di AS tahun ini meningkat drastis, dengan 1.454 kasus terkonfirmasi hingga 9 September jumlah tertinggi dalam lebih dari tiga dekade terakhir.
Vaksin kombinasi untuk mencegah campak, gondok, dan rubela dipasarkan di AS oleh Merck dan GSK. Merck juga memproduksi ProQuad, vaksin yang menggabungkan perlindungan terhadap ketiga virus tersebut sekaligus varisela.