Jamkrindo

Pemerintah Dorong 80.000 Koperasi Desa dengan Pinjaman Rp3 Miliar Bunga Rendah

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 18 Sep 2025, 06:06 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah resmi meluncurkan program “Red and White Cooperatives” atau Koperasi Merah Putih untuk memperkuat ekonomi desa. Program ini menargetkan pembentukan sekitar 80.000 koperasi di seluruh Indonesia dengan dukungan pendanaan dari bank-bank milik negara.

Melalui skema ini, setiap koperasi desa berhak mendapatkan akses pinjaman hingga Rp3 miliar dengan bunga maksimal 6 persen. Bunga rendah tersebut diharapkan mampu memberikan ruang gerak bagi koperasi agar lebih produktif dalam mendukung usaha masyarakat.

Langkah ini dinilai sebagai strategi jangka panjang pemerintah untuk mengurangi ketimpangan antara desa dan kota. Dengan memperluas akses pembiayaan formal, pelaku usaha kecil di desa tidak lagi bergantung pada pinjaman informal dengan bunga tinggi.

Program koperasi desa ini sekaligus memperkuat rantai pasok barang pokok. Melalui koperasi, distribusi pangan dan kebutuhan sehari-hari bisa dilakukan lebih efisien, sehingga harga di tingkat masyarakat tetap stabil dan terjangkau.

Bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ketersediaan pinjaman berbunga rendah memberi dorongan signifikan. UMKM yang biasanya kesulitan mendapatkan modal kini memiliki peluang memperbesar kapasitas produksi sekaligus memperluas pasar.

Dari sisi tenaga kerja, keberadaan koperasi desa diproyeksikan dapat menciptakan lapangan kerja baru. Setiap koperasi dengan modal Rp3 miliar berpotensi membuka unit usaha produktif, mulai dari perdagangan hasil pertanian, peternakan, perikanan, hingga jasa simpan pinjam.

Menteri terkait menegaskan bahwa dana akan disalurkan lewat bank-bank negara untuk memastikan tata kelola lebih transparan. Pemerintah ingin mencegah kebocoran sekaligus memastikan distribusi pinjaman tepat sasaran sesuai tujuan pembangunan desa.

Kendati demikian, tantangan besar tetap ada pada literasi keuangan di tingkat desa. Tidak semua pengurus koperasi memiliki kapasitas manajemen yang memadai, sehingga perlu pendampingan dan pelatihan agar dana miliaran rupiah tidak salah kelola.

Program ini juga menjadi bagian dari strategi fiskal inklusif. Dengan memperkuat koperasi, pemerintah tidak hanya mengandalkan investasi besar di kota, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi akar rumput yang lebih berkelanjutan.

Secara keseluruhan, inisiatif Koperasi Merah Putih diharapkan mampu membangun kemandirian desa, memperluas akses pembiayaan, menjaga stabilitas harga, serta menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi nasional berbasis masyarakat.