Jamkrindo

Pengangguran Jadi Ancaman Serius Bagi Daya Beli dan Stabilitas Ekonomi

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 25 Sep 2025, 08:08 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Pengangguran masih menjadi salah satu persoalan klasik yang membayangi perekonomian Indonesia. Tingginya jumlah pencari kerja yang belum terserap pasar berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

Kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun signifikan. Tanpa penghasilan tetap, konsumsi rumah tangga sebagai motor utama ekonomi melemah. Dampaknya terlihat dari penjualan sektor ritel yang cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir.

Di sisi lain, berkurangnya partisipasi tenaga kerja produktif menekan output nasional. Produk Domestik Bruto (PDB) yang seharusnya bisa tumbuh lebih tinggi justru tertahan karena sumber daya manusia tidak dimanfaatkan optimal.

Pengangguran juga memperbesar beban fiskal negara. Pemerintah harus mengalokasikan anggaran lebih besar untuk bantuan sosial, subsidi, hingga program pelatihan kerja. Tekanan ini membuat ruang fiskal semakin sempit.

Selain itu, meningkatnya jumlah pengangguran berpotensi menimbulkan persoalan sosial. Riset menunjukkan keterkaitan erat antara pengangguran dengan angka kriminalitas dan instabilitas politik, yang pada akhirnya menciptakan ketidakpastian ekonomi.

Situasi ini juga berdampak langsung pada iklim investasi. Investor biasanya mencari negara dengan stabilitas ekonomi dan sosial yang kuat. Tingkat pengangguran yang tinggi justru menjadi sinyal risiko bagi masuknya modal asing.

Tidak hanya itu, ketimpangan sosial ikut melebar seiring lonjakan angka pengangguran. Kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah semakin sulit keluar dari jerat kemiskinan, sementara kelas menengah rawan turun kelas.

Dari sisi pasar keuangan, pengangguran yang tinggi sering kali membuat sentimen negatif. Investor domestik dan asing lebih berhati-hati, yang tercermin pada pergerakan indeks saham maupun nilai tukar rupiah.

Meski begitu, pemerintah terus berupaya menekan angka pengangguran melalui beragam strategi. Program padat karya, peningkatan kualitas pendidikan vokasi, hingga insentif bagi industri padat karya menjadi salah satu langkah yang ditempuh.

Ke depan, keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan tingkat pengangguran akan sangat menentukan arah pertumbuhan ekonomi. Stabilitas daya beli, produktivitas nasional, dan daya tarik investasi semua bergantung pada seberapa cepat masalah ini bisa diatasi.