Jamkrindo

UMKM Jadi Penopang Utama Ekonomi Indonesia di Tengah Persaingan Global

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 25 Sep 2025, 06:05 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih memegang peran vital dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor ini bukan hanya hadir di setiap daerah, tapi juga menjadi pilar penting dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), hingga penggerak inovasi lokal yang memberi nilai tambah bagi pasar domestik maupun internasional.

Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, UMKM menyerap lebih dari 90% tenaga kerja nasional. Angka ini menjadikan UMKM sebagai tulang punggung pasar kerja Indonesia, sekaligus solusi utama dalam mengurangi pengangguran yang masih menjadi tantangan struktural.

Kontribusi UMKM terhadap PDB juga sangat signifikan. Lebih dari 60% PDB Indonesia digerakkan oleh usaha berskala mikro, kecil, dan menengah. Hal ini menunjukkan bahwa keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional sangat bergantung pada daya tahan dan perkembangan sektor UMKM.

Keberadaan UMKM tersebar luas di hampir seluruh pelosok Indonesia. Mereka tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga berperan dalam mengurangi ketimpangan dengan kota besar. Produk khas daerah yang lahir dari UMKM mampu memperkuat identitas sekaligus mendorong ekonomi berbasis komunitas.

Dalam menghadapi krisis, UMKM terbukti memiliki fleksibilitas tinggi. Ketika pandemi melanda, banyak pelaku UMKM cepat beradaptasi dengan beralih ke platform digital, menyesuaikan produk, bahkan menciptakan inovasi baru untuk tetap bertahan. Daya lentur ini membuat UMKM lebih tahan guncangan dibandingkan usaha besar.

Selain itu, UMKM menjadi motor inovasi produk lokal. Berbagai usaha kecil menghadirkan produk berbasis budaya, kearifan lokal, hingga inovasi teknologi yang memperkaya pasar domestik. Kreativitas tersebut meningkatkan daya saing Indonesia, baik di tingkat nasional maupun global.

Peran UMKM dalam ekspor juga semakin menonjol. Lewat e-commerce dan perdagangan digital, produk-produk seperti makanan olahan, kerajinan tangan, dan fashion berhasil menembus pasar internasional. Aktivitas ini bukan hanya membuka pasar baru, tetapi juga menambah devisa non-migas yang penting bagi perekonomian.

UMKM juga menjadi basis pertumbuhan kewirausahaan nasional. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang masuk ke sektor UMKM, ekosistem wirausaha tumbuh kuat. Hal ini pada akhirnya menciptakan kelas menengah baru yang mendorong konsumsi domestik, salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Meski begitu, sektor UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan klasik. Akses terhadap permodalan terjangkau masih terbatas, digitalisasi belum merata, kapasitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan, dan persaingan dengan produk impor murah terus menekan pasar lokal.

Pemerintah dituntut hadir lebih intensif dalam mengatasi hambatan ini. Dukungan regulasi, akses pembiayaan, pendampingan digital, hingga perlindungan pasar menjadi kunci agar UMKM bisa terus menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus bersaing di kancah global.