JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Federal Reserve Bank San Francisco, Mary Daly, mengatakan pada Kamis bahwa pelemahan pasar tenaga kerja dan meredanya inflasi menjadi alasan utama pemangkasan suku bunga bulan lalu, serta mendorong kemungkinan adanya penurunan suku bunga lebih lanjut ke depan.
“Ekonomi mulai sedikit melambat. Konsumen kehabisan tabungan berlebih yang mereka miliki, sementara harus menghadapi harga yang tinggi. Selain itu, kebijakan moneter kita masih ketat,” ujar Daly dalam acara Silicon Valley Directors Exchange.
Daly menambahkan, kondisi pasar tenaga kerja kini berada di titik yang mengkhawatirkan jika tidak dikelola dengan hati-hati. Meskipun sudah ada pemangkasan suku bunga pada September, kebijakan moneter masih bersifat ketat dan terus memberikan tekanan ke bawah terhadap inflasi.
“Pemangkasan suku bunga yang kami lakukan dan kemungkinan akan kami lanjutkan dirancang untuk menjaga keseimbangan antara target inflasi dan lapangan kerja,” jelasnya.
Terkait dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap ekonomi, Daly menyebut teknologi ini berpotensi mengubah struktur ekonomi secara besar-besaran, meski perubahan semacam itu biasanya memerlukan waktu puluhan tahun. Namun, ia menilai kali ini bisa berbeda karena perlambatan ekonomi mendorong perusahaan lebih cepat beradaptasi.
“Perusahaan enggan merekrut karyawan baru di tengah permintaan yang menurun, sehingga mereka mencari cara menggunakan AI untuk menutupi kekurangan tenaga kerja,” kata Daly.
Ia menilai kondisi ekonomi saat ini dapat menjadi “pemicu percepatan” adopsi teknologi AI karena faktor kebutuhan dan efisiensi tenaga kerja.