Jamkrindo

Reporter Vokal Gaza, Saleh Aljafarawi, Gugur Ditembak Kelompok Bersenjata Proksi Israel

Oleh Muh. Abdi Sesardiman pada 13 Oct 2025, 20:22 WIB

Di tengah reruntuhan bangunan dan suara tembakan yang belum benar-benar berhenti, Saleh Aljafarawi (28) terus menyalakan kameranya.

​JAKARTA, Cobisnis.com – Jurnalis muda Palestina yang populer, Saleh Aljafarawi (28), dilaporkan tewas ditembak di Kota Gaza pada Minggu (12/10/2025). Insiden tragis ini terjadi saat ia meliput bentrokan yang meletus di lingkungan Sabra, hanya beberapa hari setelah kesepakatan gencatan senjata diumumkan.

​Menurut laporan dari Al Jazeera Arabic dan sumber keamanan Gaza, Aljafarawi ditembak mati oleh kelompok bersenjata yang diyakini berafiliasi dengan Israel atau kolaborator yang beroperasi di wilayah tersebut. Kelompok ini dilaporkan berusaha memanfaatkan kekosongan keamanan yang terjadi pasca-gencatan senjata.

​Aljafarawi dikenal luas oleh publik Gaza dan internasional berkat konten video media sosialnya yang mendokumentasikan kehancuran masif dan penderitaan warga sipil selama dua tahun konflik. Ia merupakan salah satu reporter paling vokal di Gaza yang secara aktif merekam dampak serangan Israel pada rumah, sekolah, masjid, dan fasilitas publik.

​Rekaman yang diverifikasi oleh Sanad Agency (Al Jazeera) menunjukkan jasad Aljafarawi, yang masih mengenakan jaket antipeluru bertuliskan “press”, tergeletak di bak truk.

​Bentrokan di Sabra ini juga mengakibatkan kematian beberapa warga Palestina lainnya yang baru kembali ke Kota Gaza dari pengungsian di selatan. Sumber keamanan Gaza menyatakan bahwa pasukan keamanan setempat telah mengepung kelompok bersenjata itu dan berhasil menangkap sekitar 60 anggotanya.

​Kantor Media Pemerintah Gaza mengutuk keras pembunuhan ini. Mereka menyebut tewasnya Aljafarawi adalah "akibat langsung dari kebijakan Israel yang terus menargetkan jurnalis Palestina, baik melalui serangan udara maupun kelompok proksi di lapangan."

​Kematian Saleh Aljafarawi, yang sebelumnya videonya tentang perayaan kecil usai gencatan senjata sempat viral sebagai simbol harapan, kini menjadi pengingat pahit akan bahaya yang terus mengintai para jurnalis di Gaza, bahkan di tengah-tengah masa gencatan senjata.