Jamkrindo

Rupiah Digital Digarap Serius BI, Industri Keuangan Mulai Bersiap

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 01 Dec 2025, 07:04 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Bank Indonesia mulai menguji coba Rupiah Digital sebagai bagian dari transformasi sistem pembayaran nasional. Langkah ini diungkapkan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan BI 2025.

Rupiah Digital disiapkan sebagai alat pembayaran digital resmi negara, melengkapi rupiah fisik yang sudah beredar. BI menegaskan bahwa inovasi ini penting untuk menghadapi perubahan pola transaksi masyarakat yang semakin digital.

Inisiatif ini sekaligus menjadi bagian dari agenda besar BSPI 2030, yang menekankan percepatan digitalisasi layanan pembayaran. Dari sisi teknologi, Rupiah Digital akan terhubung dengan infrastruktur yang sama dengan ekosistem QRIS.

BI juga menargetkan aktivitas pasar uang nasional dapat mencapai Rp81 triliun per hari pada 2030. Angka ini mencerminkan skala transformasi yang ingin dicapai melalui digitalisasi yang lebih matang.

Menurut Perry, Rupiah Digital tidak hanya berbicara soal teknologi baru, tetapi juga reformasi tata kelola pembayaran yang lebih efisien dan inklusif. Dengan sistem yang terukur, BI berharap berbagai sektor ekonomi dapat merasakan manfaat langsung.

Uji coba ini dilakukan bertahap untuk memastikan kesiapan industri keuangan, pelaku usaha, dan masyarakat. BI sedang mengatur kerangka teknis agar Rupiah Digital aman, mudah digunakan, dan terintegrasi tanpa mengganggu stabilitas moneter.

Perubahan ini juga terkait dengan kebutuhan transaksi lintas negara yang semakin besar. BI menilai Rupiah Digital dapat menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk terhubung dengan standar pembayaran global.

Selain itu, digitalisasi rupiah diharapkan mendorong akselerasi ekonomi digital yang terus berkembang pesat. Dengan populasi pengguna layanan digital yang besar, Indonesia dinilai memiliki pasar yang siap beradaptasi.

BI memastikan perbankan dan pelaku industri akan dilibatkan dalam setiap tahap pengembangan. Sinergi antar lembaga diperlukan agar kebijakan dapat berjalan mulus tanpa gangguan pada industri jasa keuangan.

Dengan berbagai langkah tersebut, BI melihat Rupiah Digital sebagai fondasi penting untuk sistem pembayaran yang lebih modern. Reformasi ini menjadi momentum besar bagi transformasi ekonomi nasional ke arah digital.