Jamkrindo

Si Manis Khas Sulawesi Selatan yang Kembali Naik Daun

Oleh Muh. Abdi Sesardiman pada 03 Jul 2025, 21:09 WIB



JAKARTA, cobisnis.com - Sulawesi Selatan, sebuah provinsi yang kaya akan budaya dan kuliner, kembali menjadi sorotan. Kali ini, perhatian tertuju pada salah satu hidangan penutup tradisionalnya yang memukau: Barongko. Kue pisang kukus yang lembut dan manis ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan sejarah dan filosofi mendalam.

Barongk Di tengah hiruk pikuk kuliner modern, Barongko, makanan khas Sulawesi Selatan, berhasil mempertahankan pesonanya dan kembali menarik perhatian masyarakat luas. Kudapan berbahan dasar pisang ini bukan sekadar penganan biasa, melainkan cerminan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang patut dilestarikan.

Barongko, secara tradisional, dibuat dari pisang kepok yang dihaluskan, dicampur dengan santan, telur, gula, dan sedikit garam. Adonan kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus hingga matang. Hasilnya adalah kue bertekstur lembut, manis legit, dengan aroma pisang yang kuat dan aroma daun pisang yang khas. Keistimewaan Barongko tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga pada proses pembuatannya yang masih tradisional, menjaga otentisitas cita rasa yang telah diwariskan turun-temurun.

Sejarah dan Filosofi di Balik Kelezatan Barongko

Konon, Barongko dulunya adalah hidangan istimewa yang hanya disajikan untuk para bangsawan dan raja di lingkungan istana Kerajaan Bugis-Makassar. Kehadirannya dalam acara-acara adat atau jamuan penting melambangkan kemewahan dan penghormatan. Nama "Barongko" sendiri dipercaya berasal dari kata "barakka" yang berarti berkah, mencerminkan harapan akan kebaikan dan keberlimpahan bagi siapa pun yang menyantapnya.

Lebih dari sekadar hidangan penutup, Barongko juga mengandung filosofi kesederhanaan dan kebersahajaan. Bahan-bahannya yang mudah ditemukan di alam sekitar, seperti pisang dan kelapa, menunjukkan kekayaan hasil bumi Sulawesi Selatan. Proses pembuatannya yang manual dan membutuhkan ketelatenan juga mengajarkan kesabaran dan ketekunan.

Inovasi dan Pelestarian di Era Modern

Meskipun Barongko adalah hidangan tradisional, para pelaku usaha kuliner di Sulawesi Selatan tidak ragu untuk berinovasi. Beberapa variasi Barongko kini mulai bermunculan, seperti penambahan nangka, keju, atau bahkan cokelat untuk menarik minat generasi muda. Namun, inovasi ini tetap menjaga esensi rasa asli Barongko, memastikan bahwa cita rasa otentik tidak hilang ditelan zaman.

Pemerintah daerah dan berbagai komunitas lokal juga aktif dalam upaya pelestarian Barongko. Berbagai festival kuliner dan pelatihan pembuatan Barongko sering diadakan untuk memperkenalkan hidangan ini kepada wisatawan dan generasi muda. Tujuannya adalah agar Barongko tidak hanya dikenal sebagai makanan masa lalu, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Sulawesi Selatan di masa depan.

Barongko sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner

Kelezatan dan keunikan Barongko menjadikannya daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Selatan. Banyak wisatawan yang sengaja mencari dan mencicipi Barongko sebagai bagian dari pengalaman wisata kuliner mereka. Ini membuktikan bahwa Barongko memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu ikon kuliner kebanggaan Sulawesi Selatan yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.

Dengan segala pesonanya, Barongko tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga merangkum sejarah, filosofi, dan kekayaan budaya Sulawesi Selatan. Melalui pelestarian dan inovasi yang berkelanjutan, Barongko diharapkan akan terus menjadi primadona di dunia kuliner Indonesia dan tetap menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan.