JAKARTA, Cobisnis.com – Dunia ekonomi lagi-lagi berubah haluan. Kalau dulu kekuatan global ditentukan oleh siapa punya ladang minyak terbanyak, sekarang semua bergantung pada siapa yang bisa bikin chip paling canggih. Dan di sinilah tiga nama besar muncul: Apple, Nvidia, dan TSMC.
Apple bukan cuma jual iPhone. Perusahaan ini sudah menjelma jadi ekosistem ekonomi tersendiri — dari perangkat, layanan, sampai dompet digital. Valuasinya sempat tembus US$3 triliun, menjadikannya perusahaan paling berharga di dunia.
Lalu ada Nvidia, si penguasa chip AI. Dulu dikenal di dunia gaming, sekarang produknya jadi otak di balik ledakan kecerdasan buatan global. Permintaan GPU-nya bikin kapitalisasi pasar Nvidia melejit lebih dari US$2 triliun, hampir menyamai negara-negara kecil dalam ukuran ekonomi.
Tapi bintang sesungguhnya di balik layar adalah TSMC — pabrik chip asal Taiwan yang memproduksi lebih dari 60% chip dunia dan hampir 90% chip paling canggih. Semua raksasa teknologi bergantung padanya, mulai dari Apple sampai Tesla. Tanpa TSMC, dunia bisa “mati gaya digital”.
Pergeseran kekuatan ini bikin banyak negara mulai panik. Amerika Serikat bikin CHIPS Act, Eropa punya EU Chips Act, dan China ngebut lewat Made in China 2025. Semua berlomba biar gak terlalu bergantung sama chip buatan Taiwan.
Investasi global pun berubah arah. Uang besar yang dulu mengalir ke minyak, tambang, atau properti, sekarang masuk ke riset, desain chip, dan kecerdasan buatan. Para ekonom bahkan menyebut chip sebagai “minyak abad ke-21”.
Efeknya, muncul jurang baru di rantai pasok global. Negara yang bisa mendesain dan mengontrol teknologi dapat nilai tambah paling besar. Sementara negara penghasil bahan mentah masih dapat bagian terkecil — walau kerja kerasnya sama.
Tapi peluang tetap terbuka. Negara yang berani investasi di talenta digital dan riset teknologi bisa naik kelas. Dari sekadar pasar, mereka bisa jadi pemain. Asia sudah membuktikannya lewat TSMC dan Samsung.
Fenomena ini juga bikin geopolitik makin tegang. Taiwan, yang dulunya dipandang kecil, kini jadi “titik panas” ekonomi dunia. Satu gangguan di pabrik chip-nya aja bisa bikin pasar global goyah.
Arah ekonomi dunia kini jelas: dari minyak ke mikrochip. Dari sumber daya alam ke kecerdasan buatan. Dan Apple, Nvidia, serta TSMC adalah tiga nama yang sedang menulis bab baru dalam sejarah ekonomi global.