JAKARTA, Cobisnis.com – Pemilihan Wali Kota New York resmi dimulai hari ini, Selasa waktu setempat, dan sorotan dunia tertuju pada sosok muda bernama Zohran Mamdani, calon wali kota Muslim pertama di sejarah kota metropolitan itu.
Sebelum mencoblos, suasana di tempat pemungutan suara terasa haru dan simbolis. Imam Shamsi Ali, tokoh Muslim asal Indonesia yang kini menetap di AS, memimpin pembacaan Surah Al-Fatihah untuk Mamdani. Doa singkat itu disebut sebagai bentuk pengingat bahwa kekuatan sejati tetap berada di tangan Tuhan.
Zohran Mamdani, 33 tahun, bukan nama asing di dunia politik progresif Amerika. Anak imigran Uganda-India itu telah lama dikenal sebagai aktivis dan anggota parlemen negara bagian New York dari Partai Demokrat. Kini, langkahnya menuju kursi wali kota dianggap sebagai simbol perubahan besar di jantung Amerika.
Dalam kampanyenya, Mamdani mengusung visi “New York untuk Semua”. Ia menjanjikan bus gratis, penitipan anak tanpa biaya, hingga jaminan kesehatan universal bagi seluruh warga. Kebijakan populisnya ini menarik simpati kelas pekerja dan komunitas imigran di kota paling beragam di dunia itu.
Namun, di balik semangat progresifnya, tekanan politik datang dari berbagai arah. Mamdani sempat kehilangan dukungan sejumlah donor besar setelah pernyataannya yang kontroversial soal konflik Timur Tengah. Ia berjanji akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bila datang ke New York, memicu reaksi keras dari kelompok pro-Israel dan pemerintahan konservatif.
Bahkan, mantan Presiden Donald Trump turut menyoroti langkah Mamdani, menyebutnya “ancaman bagi stabilitas politik Amerika.” Namun, bagi pendukungnya, keberanian Mamdani justru dianggap bentuk kejujuran politik yang langka di era modern.
Imam Shamsi Ali yang memimpin doa sebelum pencoblosan menilai momen itu sebagai refleksi penting tentang keberagaman. “Doa ini bukan hanya untuk Mamdani, tapi untuk nilai keadilan dan kebersamaan yang seharusnya dijunjung tinggi oleh semua,” katanya dalam wawancara singkat.
Di media sosial, tagar #MamdaniForMayor dan #NYC2025 ramai dipakai warganet yang berharap New York bisa mencetak sejarah baru. Banyak juga warga Indonesia di AS yang mengaku bangga karena Imam Shamsi Ali ikut mewarnai momen bersejarah ini.
Pemilihan kali ini dianggap sebagai ujian arah baru politik Amerika—antara keterbukaan multikultural dengan tekanan politik lama yang masih kuat. Jika menang, Mamdani akan menjadi wali kota Muslim pertama dalam sejarah New York City, sekaligus simbol generasi baru politik Amerika.
Kini, dunia menunggu hasil resmi pemilihan. Apakah doa Al-Fatihah dan semangat perubahan bisa benar-benar mengantarkan Zohran Mamdani ke kursi tertinggi di Kota New York? Sejarah tampaknya sedang ditulis hari ini.