Jamkrindo

Akselerasi Kapasitas Bisnis UMKM, Penyaluran KUR Bank Mandiri Capai Rp 20,19 Triliun per Mei 2025

Oleh Farida Ratnawati pada 01 Jul 2025, 17:33 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com - Bank Mandiri memperkuat komitmen dalam mengakselerasi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bank Mandiri berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 20,19 triliun kepada lebih dari 173.000 pelaku usaha di seluruh Indonesia hingga akhir Mei 2025.

Penyaluran ini menjadi wujud nyata sinergi antara Bank Mandiri dengan pemerintah dalam mendukung sektor produktif seperti pertanian, perikanan, jasa produksi, hingga industri pengolahan. Langkah ini tidak hanya membuka akses permodalan yang inklusif, tetapi juga menjadi katalis dalam menciptakan lapangan kerja dan menjaga ketahanan ekonomi masyarakat.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, penyaluran KUR tersebut setara 52,45% dari target KUR Bank Mandiri pada 2025 senilai Rp 38,5 triliun. Melalui program KUR, bank bersandi saham BMRI ini ingin memastikan pelaku UMKM memiliki modal untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha mereka. “Ini adalah bagian dari strategi berkelanjutan untuk membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh dan mandiri. Oleh sebab itu, penyaluran KUR Bank Mandiri hingga Mei 2025 masih didominasi oleh sektor produksi dengan 60,71% atau sebesar Rp 12,26 triliun,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Selasa (1/7).

Lanjutnya, dari jumlah tersebut, sektor pertanian sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional disalurkan sebesar Rp 6,17 triliun atau 30,56%, sektor jasa produksi menyerap 21,23% senilai Rp 4,28 triliun, sektor industri pengolahan 7,56% sebesar Rp 1,52 triliun, dan sektor perikanan 1,31% atau Rp 264 miliar. Dalam mempercepat penyaluran KUR, Bank Mandiri mengadopsi pendekatan berbasis ekosistem yang lebih inklusif dan berorientasi pada penguatan sektor produksi unggulan di berbagai wilayah. Sinergi bisnis dan kolaborasi strategis dengan nasabah wholesale menjadi bagian dari strategi closed-loop yang diterapkan untuk mengoptimalkan value chain, sehingga UMKM dapat berkembang lebih pesat dengan akses pasar yang lebih luas.

Selain itu, sebagai bagian dari strategi bisnis, Bank Mandiri menyediakan layanan digitalisasi transaksi keuangan untuk mendukung UMKM naik kelas melalui Livin Merchant dengan kemudahan onboarding, fleksibilitas penerimaan pembayaran dan tanpa biaya langganan. Aplikasi ini memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan (access to finance) bagi pelaku UMKM. Adapun per akhir 31 Mei 2025, user Livin' Merchant untuk pelaku UMKM telah mencapai 2,7 juta merchant atau naik 35% secara year on year (yoy).

Livin’ Merchant dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi kasir (point of sales) yang langsung mendigitalisasi aktivitas transaksi dan menerima pembayaran langsung melalui sarana QRIS yang dapat discan oleh pembeli menggunakan rekening bank manapun maupun e-wallet apapun. Bank Mandiri terus memperluas akses pembiayaan melalui program referral yang diikuti edukasi layanan dan transaksi keuangan melalui Mandiri Agen (Agen Laku Pandai Mitra Bank Mandiri) yang terdapat di ekosistem bisnis pelaku UMKM.

"Dengan dukungan yang berkelanjutan serta kolaborasi erat dengan pemerintah dan berbagai pihak serta inisiatif digitalisasi UMKM, kami memastikan bahwa KUR dapat tersalurkan secara tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian. Kami percaya bahwa UMKM yang kuat akan berkontribusi signifikan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.