JAKARTA, Cobisnis.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, pesimisme pelaku usaha terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan mencapai 9 persen pada Juni 2025. Angka ini meningkat 0,6 persen dibandingkan Mei 2025.
"Optimisme pengusaha menurun pada Juni karena pelaku usaha baik yang berorientasi ekspor maupun domestik melihat perkembangan atau eskalasi politik di Timur Tengah," ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dalam Rilis IKI Juni 2025, dikutip Selasa, 1 Juli.
Febri menyampaikan, kenaikan harga energi akibat konflik Israel-Iran menjadi faktor utama yang menekan pelaku industri.
"Hampir semua industri menggunakan energi dalam kegiatan produksi. Ada pula industri seperti pupuk, kaca dan semen yang mengandalkan gas sebagai bahan baku. Mereka sangat rentan dengan harga gas, harga energi," katanya.
Dia juga menyoroti lonjakan biaya logistik sebagai dampak dari konflik. Jalur perdagangan yang melintasi wilayah dekat Timur Tengah menyebabkan kekhawatiran di kalangan pengusaha.
Menurut Febri, kondisi ini dapat memicu kenaikan harga bahan baku, baik secara langsung maupun tidak langsung, akibat fluktuasi nilai tukar. Konflik juga berdampak pada biaya distribusi ekspor yang semakin tinggi.
Data Kemenperin menunjukkan, tingkat optimisme pengusaha pada Juni 2025 mencapai 65,8 persen, turun 0,8 persen dibanding bulan sebelumnya. Tren penurunan ini sudah berlangsung tujuh bulan berturut-turut sejak Oktober 2024.
Meski begitu, kata Febri, sejumlah industri tetap optimistis terhadap kebijakan dan program pemerintah. Dia mencontohkan, industri keramik yang mencatat peningkatan pesanan didorong belanja pemerintah untuk proyek infrastruktur. "Meskipun mereka juga menyampaikan tertekan terhadap harga gas," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, industri peralatan listrik juga mengalami peningkatan permintaan meskipun secara umum sedang berada dalam fase kontraksi.
Adapun Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Juni 2025 berada di angka 51,84. Angka ini menurun 0,27 poin dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 52,11. Selain itu, jika dibandingkan dengan IKI pada Juni tahun lalu sebesar 52,50, besaran IKI Juni 2025 ini juga terhitung melambat sebesar 0,66 poin, yakni di 51,84.
"Optimisme pengusaha menurun pada Juni karena pelaku usaha baik yang berorientasi ekspor maupun domestik melihat perkembangan atau eskalasi politik di Timur Tengah," ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif dalam Rilis IKI Juni 2025, dikutip Selasa, 1 Juli.
Febri menyampaikan, kenaikan harga energi akibat konflik Israel-Iran menjadi faktor utama yang menekan pelaku industri.
"Hampir semua industri menggunakan energi dalam kegiatan produksi. Ada pula industri seperti pupuk, kaca dan semen yang mengandalkan gas sebagai bahan baku. Mereka sangat rentan dengan harga gas, harga energi," katanya.
Dia juga menyoroti lonjakan biaya logistik sebagai dampak dari konflik. Jalur perdagangan yang melintasi wilayah dekat Timur Tengah menyebabkan kekhawatiran di kalangan pengusaha.
Menurut Febri, kondisi ini dapat memicu kenaikan harga bahan baku, baik secara langsung maupun tidak langsung, akibat fluktuasi nilai tukar. Konflik juga berdampak pada biaya distribusi ekspor yang semakin tinggi.
Data Kemenperin menunjukkan, tingkat optimisme pengusaha pada Juni 2025 mencapai 65,8 persen, turun 0,8 persen dibanding bulan sebelumnya. Tren penurunan ini sudah berlangsung tujuh bulan berturut-turut sejak Oktober 2024.
Meski begitu, kata Febri, sejumlah industri tetap optimistis terhadap kebijakan dan program pemerintah. Dia mencontohkan, industri keramik yang mencatat peningkatan pesanan didorong belanja pemerintah untuk proyek infrastruktur. "Meskipun mereka juga menyampaikan tertekan terhadap harga gas," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, industri peralatan listrik juga mengalami peningkatan permintaan meskipun secara umum sedang berada dalam fase kontraksi.
Adapun Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Juni 2025 berada di angka 51,84. Angka ini menurun 0,27 poin dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 52,11. Selain itu, jika dibandingkan dengan IKI pada Juni tahun lalu sebesar 52,50, besaran IKI Juni 2025 ini juga terhitung melambat sebesar 0,66 poin, yakni di 51,84.