JAKARTA, Cobisnis.com - Badan Gizi Nasional (BGN) terus mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia.
Staf Khusus Kepala BGN, Redy Hendra Gunawan mengatakan, BGN menargetkan sebanyak 47.088 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan beroperasi dalam 10 hari ke depan untuk melayani sekitar 15 juta penerima manfaat.
"Dalam rangka percepatan program Makan Bergizi Gratis, Badan Gizi Nasional dalam 10 hari ke depan akan mengoperasionalkan sejumlah 2.401 SPPG," ucapnya secara daring, Selasa, 29 Juli.
"Dan total dalam 10 hari ke depan, akan beroperasi sebanyak 47.088 SPPG. Artinya, Badan Gizi Nasional dalam 10 hari ke depan akan melayani sekitar 15 juta penerima manfaat," sambung dia.
Dia menjelaskan, percepatan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar program tidak hanya berdampak pada peningkatan status gizi, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja, khususnya dari kelompok masyarakat paling rentan secara ekonomi.
"Sesuai arahan pak presiden bahwa Program Makan Bergizi Gratis ini harus berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja terutama tenaga kerja dari desil 1 dan desil 2," kata Redy.
Untuk itu, lanjut Redy, BGN telah menetapkan kebijakan inklusif dalam proses perekrutan.
Dari total 47 orang yang akan direkrut untuk setiap unit SPPG, minimal 30 persen wajib berasal dari keluarga yang masuk dalam kategori desil 1 dan desil 2.
"BGN sudah membuat kebijakan bahwa dari total 47 orang yang akan direkrut oleh BGN untuk setiap satuan pemenuhan gizi, 30 persen minimal berasal dari keluarga desil 1 dan desil 2. Kami berharap dengan kebijakan ini, BGN akan berkontribusi terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja terutama yang berasal dari keluarga di desil 1 dan desil 2," paparnya.
Sejak diluncurkan Program MBG sejak 6 Januari hingga kini, telah menjangkau lebih dari 7 juta penerima manfaat se-Indonesia.
"Hari ini, Badan Gizi Nasional sudah melayani sebanyak 7.444.238 penerima manfaat di seluruh Indonesia," sebut Redy.
Staf Khusus Kepala BGN, Redy Hendra Gunawan mengatakan, BGN menargetkan sebanyak 47.088 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan beroperasi dalam 10 hari ke depan untuk melayani sekitar 15 juta penerima manfaat.
"Dalam rangka percepatan program Makan Bergizi Gratis, Badan Gizi Nasional dalam 10 hari ke depan akan mengoperasionalkan sejumlah 2.401 SPPG," ucapnya secara daring, Selasa, 29 Juli.
"Dan total dalam 10 hari ke depan, akan beroperasi sebanyak 47.088 SPPG. Artinya, Badan Gizi Nasional dalam 10 hari ke depan akan melayani sekitar 15 juta penerima manfaat," sambung dia.
Dia menjelaskan, percepatan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar program tidak hanya berdampak pada peningkatan status gizi, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja, khususnya dari kelompok masyarakat paling rentan secara ekonomi.
"Sesuai arahan pak presiden bahwa Program Makan Bergizi Gratis ini harus berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja terutama tenaga kerja dari desil 1 dan desil 2," kata Redy.
Untuk itu, lanjut Redy, BGN telah menetapkan kebijakan inklusif dalam proses perekrutan.
Dari total 47 orang yang akan direkrut untuk setiap unit SPPG, minimal 30 persen wajib berasal dari keluarga yang masuk dalam kategori desil 1 dan desil 2.
"BGN sudah membuat kebijakan bahwa dari total 47 orang yang akan direkrut oleh BGN untuk setiap satuan pemenuhan gizi, 30 persen minimal berasal dari keluarga desil 1 dan desil 2. Kami berharap dengan kebijakan ini, BGN akan berkontribusi terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja terutama yang berasal dari keluarga di desil 1 dan desil 2," paparnya.
Sejak diluncurkan Program MBG sejak 6 Januari hingga kini, telah menjangkau lebih dari 7 juta penerima manfaat se-Indonesia.
"Hari ini, Badan Gizi Nasional sudah melayani sebanyak 7.444.238 penerima manfaat di seluruh Indonesia," sebut Redy.