Jamkrindo

Di Qatar, Prabowo Sampaikan Komitmen Dukungan Indonesia

Oleh Zahra Zahwa pada 13 Sep 2025, 11:50 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah Indonesia menegaskan dukungannya terhadap kedaulatan Qatar di tengah meningkatnya ketegangan kawasan. Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan resmi ke Doha, Jumat (12/9/2025), juga menyerukan pentingnya solidaritas internasional guna merespons ancaman perdamaian di Timur Tengah.

Prabowo diterima langsung oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani di Istana Lusail. Pertemuan berlangsung hangat meski masih dalam suasana duka pascaserangan Israel di Doha pada Selasa (9/9). Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan simpati mendalam kepada masyarakat Qatar yang terdampak serangan.

Serangan militer Israel di Distrik Katara dilaporkan menargetkan pejabat Hamas yang sedang berada di Qatar untuk membicarakan proposal gencatan senjata yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump. Meski sebagian besar pejabat Hamas selamat, serangan tersebut menewaskan Humam al-Hayya, putra salah satu pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya.

Aksi Israel menuai kecaman luas dari PBB dan negara-negara kawasan. Perdana Menteri Qatar, Mohammed Abdulrahman al-Thani, menyebut serangan itu sebagai pengkhianatan dan menegaskan perlunya langkah bersama untuk melawan negara yang dianggap mengancam keamanan regional.

Dalam pertemuannya dengan Emir Qatar, Prabowo menekankan pentingnya peran negara-negara sahabat dalam menjaga keseimbangan geopolitik dan mendorong dialog internasional. Ia juga mengajak dunia untuk bersuara lantang menentang agresi yang menargetkan rakyat sipil, serta menegakkan diplomasi berbasis kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian.

Sheikh Tamim menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia dan menyatakan komitmen untuk mempererat kerja sama dengan Jakarta dalam memperkuat diplomasi global, khususnya terkait isu-isu kemanusiaan.

Sementara itu, pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia, Agung Nurwijoyo, menilai kehadiran Prabowo di Qatar memiliki makna simbolis penting. Menurutnya, diperlukan sikap kolektif negara-negara Timur Tengah dan dunia Islam untuk menghadapi eskalasi Israel.

“Israel sudah melampaui batas toleransi kemanusiaan dan kedaulatan. Pesan ini harus disuarakan bersama,” ujarnya.

Agung menambahkan, mekanisme pencegahan dan penciptaan perdamaian harus disiapkan, termasuk kehadiran pasukan perdamaian dengan mandat yang disepakati. Ia menekankan bahwa Indonesia tidak bisa bekerja sendiri, sebab ancaman terhadap Qatar sesungguhnya juga merupakan ancaman bagi negara-negara berdaulat lain.

“Diplomasi tetap harus menjadi garda terdepan dalam meredakan konflik sekaligus membangun perdamaian yang berkelanjutan,” tandasnya.