JAKARTA, Cobisnis.com – Polisi London akan menurunkan petugas tambahan pada hari Sabtu ketika para demonstran sayap kanan anti-imigran dan demonstran anti-rasisme yang berseberangan menggelar aksi unjuk rasa, memunculkan kekhawatiran akan potensi bentrokan.
Sebuah pawai bertajuk “Unite the Kingdom” yang diselenggarakan oleh aktivis anti-imigran dan anti-Muslim Stephen Yaxley-Lennon, yang juga dikenal sebagai Tommy Robinson, dijadwalkan berkumpul di dekat Jembatan Waterloo, London, sebelum bergerak menuju ujung selatan Whitehall tempat aksi akan digelar.
Sebagai tandingan, sebuah aksi kontra-protes yang diselenggarakan oleh kelompok “Stand Up To Racism” akan berkumpul di ujung lain Whitehall, jalan utama menuju parlemen.
Pawai Unite the Kingdom tersebut diperkirakan juga akan mengadakan penghormatan untuk Charlie Kirk, aktivis konservatif Amerika yang ditembak mati pada hari Rabu ketika ia memberikan ceramah di sebuah universitas di Utah.
Polisi Metropolitan London mengatakan akan memasang barikade untuk menciptakan jarak antara kedua kelompok.
Mereka menambahkan bahwa lebih dari 1.600 petugas akan dikerahkan di seluruh London pada hari Sabtu, termasuk 500 petugas tambahan dari kepolisian lain, karena selain aksi unjuk rasa juga ada pertandingan sepak bola penting seperti West Ham melawan Tottenham, konser, serta berbagai acara lainnya.
Sekitar 1.000 petugas akan bertugas khusus di lokasi pawai.
“Kami akan menyikapi mereka sebagaimana kami menangani protes lainnya, menegakkan hukum tanpa rasa takut atau pilih kasih, memastikan masyarakat dapat mengekspresikan hak mereka secara sah, namun tetap tegas dalam menangani insiden atau pelanggaran jika terjadi,” kata Komandan Clair Haynes, yang memimpin operasi kepolisian tersebut.
sumber : www.reuters.com