Jamkrindo

Dipicu Oleh Rasa Takut, Benn Akhiri Penantian 35 Tahun Untuk Balas Dendam

Oleh Zahra Zahwa pada 16 Nov 2025, 19:09 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Conor Benn sebelumnya meyakinkan dunia tinju bahwa keadaan akan berbeda pada laga ulang melawan Chris Eubank Jr yang digelar Sabtu lalu. Ia mengatakan dapat mengendalikan emosinya, sesuatu yang diragukan banyak orang mengingat karakternya yang eksplosif di dalam maupun luar ring.

Namun, Benn membuktikan semua pihak salah. Ia menjatuhkan Eubank dua kali dan meraih kemenangan tegas serta terukur, sekaligus menuntaskan dendam yang telah berlangsung 35 tahun sejak perseteruan ayah mereka dimulai.

"Ini berat, menghadapi kekalahan pertama dan bangkit dari kesulitan," ujar Benn. "Sebagai seorang pria, kamu melalui banyak hal dan harus menghadapi setanmu sendiri setiap hari."

Benn mengatakan bahwa pada pertarungan pertama melawan Eubank pada April lalu, ia "mengalahkan diri sendiri" karena kondisi mentalnya tidak tepat. Kemenangan balas dendam ini menjadi bagian terbaru dari perjalanan panjangnya menghadapi berbagai cobaan, termasuk skandal doping dua tahun dan tekanan warisan keluarga besar petinju legendaris Nigel Benn.

"Saya merasa ingin pulang dan menangis," ujarnya. "Conor yang tenang adalah Conor yang lebih baik. Saya digerakkan oleh ketakutan kalah. Saya suka menang, tapi saya lebih takut kalah terutama kalah dua kali dari orang yang sama."

Acara tersebut dipromosikan sebagai “unfinished business”, meski sebenarnya perdebatan hasil laga pertama tidak terlalu kuat. Namun, bayang-bayang rivalitas para ayah mereka yang bertarung dua kali pada awal 1990-an mewarnai duel ini. Nigel Benn bahkan kembali merasakan luka lama saat konferensi pers setelah pertandingan.

Nigel, yang tampak emosional, mengungkapkan sikap keberatannya terhadap Eubank Sr dan mengatakan bahwa ini akan menjadi kamp pelatihan terakhirnya karena ia ingin kembali ke Australia bersama keluarga.

Pertarungan antara Conor Benn dan Eubank Jr sejatinya tidak pernah ditakdirkan terjadi mengingat perbedaan usia tujuh tahun dan kelas berat yang berbeda. Namun, antusiasme publik untuk menyaksikan kelanjutan feud legendaris membuat duel ini tak terelakkan.

Benn pun memberi penghormatan kepada keluarga, teman, dan tim yang mendukungnya dalam masa-masa kelam, terutama saat ia dilarang bertinju setelah kasus doping.

Dengan kemenangan atas Eubank Jr, Benn kini mencapai sesuatu yang tidak pernah dicapai ayahnya. Target berikutnya adalah merebut gelar dunia WBC, gelar yang dimenangkan Nigel Benn pada masa kejayaannya. Benn bahkan menyimpan sabuk ayahnya di dinding gym sebagai motivasi.

"Menang gelar WBC adalah hal yang sangat saya pikirkan," kata Benn. "Itu gelar yang dimenangkan ayah saya dan mimpiku adalah mengikutinya."

Meski banyak pihak masih meragukan kemampuannya, termasuk promoter Eddie Hearn yang pernah menyebut Benn sebagai "berantakan" ketika debut pada 2016, kini justru Hearn berencana mendorong Benn ke perebutan gelar dunia. Pertarungan sesama petinju Inggris melawan juara IBF Lewis Crocker pun bisa menjadi kemungkinan berikutnya.

Dengan tugasnya yang kini terselesaikan, Benn dipastikan akan mengejar peluang besar itu.