Jamkrindo

Disorot MUI dan KPAI, Gus Elham Minta Maaf Lagi dengan Wajah Pucat

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 14 Nov 2025, 04:15 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Pendakwah muda Elham Yahya Luqman atau yang dikenal sebagai Gus Elham kembali menyampaikan permintaan maaf secara terbuka lewat video terbarunya pada Rabu (12/11/2025). Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, ia tampak berbicara dengan nada pelan, wajah pucat, dan ekspresi lesu jauh berbeda dari sosok energik yang biasa tampil di media sosial.

Video tersebut muncul tak lama setelah gelombang kritik deras datang dari publik dan berbagai lembaga, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), hingga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Mereka menilai tindakan Gus Elham yang mencium anak perempuan di ruang publik tidak pantas dan bisa melanggar prinsip perlindungan anak.

Dalam pernyataannya, Gus Elham mengaku khilaf dan menegaskan tidak ada niat buruk dalam tindakannya. Ia mengatakan, insiden itu menjadi pelajaran berharga dan berjanji memperbaiki sikap serta cara berdakwahnya ke depan.

“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya sadar apa yang saya lakukan tidak seharusnya terjadi,” ucapnya dalam video tersebut dengan suara pelan.

Unggahan itu pun kembali viral di berbagai platform, terutama X (Twitter) dan TikTok, memicu diskusi publik soal batas antara ekspresi kasih sayang dan pelanggaran etika sosial. Banyak warganet menyoroti perubahan sikap Gus Elham yang kini tampak lebih berhati-hati.

Sebelumnya, MUI menegaskan bahwa pendakwah memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga sikap di ruang publik. Ketua MUI Bidang Dakwah menyebut, setiap gerak-gerik dai dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas, terutama generasi muda.

KPAI juga ikut menyoroti kasus ini dengan menekankan pentingnya edukasi publik soal perlindungan anak. Lembaga itu menilai tindakan yang terekam dalam video bisa berdampak pada persepsi sosial tentang batas aman interaksi orang dewasa dengan anak-anak.

Di sisi lain, PBNU mengingatkan bahwa setiap pendakwah perlu mengedepankan adab dan kehati-hatian dalam menyampaikan pesan agama. Mereka meminta agar Gus Elham benar-benar menjalankan komitmen introspeksi diri yang ia sampaikan.

Meski sudah meminta maaf dua kali, gelombang komentar belum sepenuhnya reda. Banyak warganet berharap kasus ini jadi momentum bagi semua tokoh publik untuk lebih sensitif terhadap isu anak dan etika sosial di ruang digital.

Kasus Gus Elham juga membuka diskusi lebih luas tentang peran media sosial dalam membentuk citra publik dan tanggung jawab moral influencer keagamaan. Publik kini menunggu langkah nyata dari sang pendakwah untuk memperbaiki diri sebagaimana ia janjikan.