Jamkrindo

Festival Nusa Dua 2025 Hidupkan Kembali Harmoni Seni dan Budaya di Peninsula Island

Oleh Desti Dwi Natasya pada 10 Sep 2025, 13:23 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Setelah sempat vakum akibat pandemi, Festival Nusa Dua (Nusa Dua Festival/NDF) kembali hadir pada 25–26 Oktober 2025 di Peninsula Island, The Nusa Dua, Bali. Perhelatan ke-24 ini digagas oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) dengan tema “Celebrate the Beauty of Harmony”, yang mengangkat perayaan seni, budaya, sekaligus gaya hidup modern yang inklusif.

Gelaran ini akan diramaikan parade budaya bertema Mahabharata, penampilan musisi ternama seperti Kahitna, Bunga Citra Lestari, Tika Pagraky, Astera, serta berbagai aktivitas publik, mulai dari lomba gebogan, instalasi seni, bazar UMKM, hingga kampanye keberlanjutan. Semua ini mempertegas posisi The Nusa Dua sebagai destinasi wisata yang terus tumbuh bersama komunitasnya.

Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka, menegaskan bahwa festival ini bukan hanya agenda rutin, melainkan ruang untuk membangun kedekatan emosional antara kawasan dan komunitas. “Kami ingin NDF 2025 menjadi pengalaman yang bermakna, tidak sebatas menambah kunjungan wisatawan. Melalui musik, seni, budaya, dan interaksi langsung dengan UMKM, festival ini hadir sebagai wadah yang relevan bagi masyarakat dan wisatawan,” jelasnya.

Selain tiket reguler, pengunjung bisa memanfaatkan promo hotel dan fasilitas kawasan yang terintegrasi dengan penjualan tiket. Kehadiran pengunjung juga diharapkan berdampak langsung pada perputaran ekonomi lokal. Festival ini menekankan aspek keberlanjutan melalui kampanye penggunaan tumbler pribadi, penanaman mangrove, pelepasan tukik, hingga daur ulang limbah organik.

Untuk menjangkau lintas usia, penyelenggara menghadirkan zona publik yang beragam, seperti lomba penjor, panggung DJ khusus usia 21+, face painting, tarot reading, mini golf, area bermain anak, workshop budaya, dan pertunjukan komunitas.

Camat Kuta Selatan, Dr. I Ketut Gede Arta, menyebut festival ini sebagai bukti sinergi lintas pihak. “NDF adalah ruang untuk merawat identitas lokal. Kolaborasi antara pemerintah, desa adat, komunitas seni, dan pengelola kawasan menjadi kunci agar budaya tetap lestari sejalan dengan perkembangan pariwisata,” ujarnya.

Dari sisi seni visual, festival ini menampilkan mural raksasa bertajuk “Beauty Harmony” karya seniman muda Bali, Dwyma Bima. Terinspirasi dari sosok perempuan Bali sebagai simbol keseimbangan, mural ini dikerjakan selama 11 hari dengan lebih dari 450 liter cat, sekaligus menjadi helipad pertama di Bali yang dihias estetik.

Sebagai bagian dari promosi, ITDC menghadirkan program 9.9 BIG SALE pada 9–15 September 2025 dengan diskon hingga 25% untuk tiket presale. Tiket 1 Day Pass dijual mulai Rp56.250, sementara 2 Day Pass tersedia seharga Rp75.000 melalui www.loket.com/event/nusaduafestival.

“Festival ini lahir dari proses kurasi kolaboratif antara seniman, tokoh adat, pengelola hotel, dan pelaku kreatif. Dengan begitu, dampaknya bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk keberlanjutan kawasan The Nusa Dua,” tutup Troy.