JAKARTA, Cobisnis - Pemerintah China kembali menetapkan target baru untuk industri otomotif tahun 2025. Kali ini, sasaran penjualan mobil ditetapkan sebesar 32,3 juta unit, angka yang ternyata sedikit lebih rendah dibanding perkiraan Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) yang sebelumnya memproyeksikan 32,9 juta unit.
Target ini diumumkan oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) bersama tujuh lembaga pemerintah lainnya. Tujuannya jelas: menjaga pertumbuhan industri otomotif tetap stabil di tengah persaingan ketat dan kondisi pasar yang dinamis.
Untuk kendaraan energi baru (New Energy Vehicles/NEV) yang mencakup mobil listrik, plug-in hybrid, hingga hidrogen, pemerintah menargetkan penjualan 15,5 juta unit pada 2025. Angka ini naik sekitar 20% dari tahun sebelumnya, meski masih di bawah proyeksi CAAM yang memperkirakan bisa tembus 16 juta unit.
Selain soal angka, rencana besar ini juga mencakup aturan baru terkait kendaraan otonom. Pemerintah mulai membuka pintu bagi penggunaan mobil Level 3 dengan persetujuan bersyarat. Level ini memungkinkan mobil berjalan sendiri dalam kondisi tertentu, meski pengemudi tetap harus siap mengambil alih.
Bukan hanya itu, pemerintah juga berencana memperkuat regulasi di berbagai sisi, mulai dari keselamatan jalan, sistem asuransi, hingga kerangka hukum yang mendukung perkembangan teknologi baru. Dengan begitu, pasar bisa tumbuh lebih sehat tanpa meninggalkan faktor keamanan.
Rencana tersebut menekankan pentingnya persaingan yang adil. Pemerintah ingin menciptakan iklim pasar yang lebih teratur sehingga semua pelaku industri, baik pemain lama maupun pendatang baru, bisa bersaing di level yang sama.
Latar belakang kebijakan ini tak lepas dari kondisi pasar sebelumnya. Pada Mei lalu, otoritas China sudah mengetatkan aturan setelah perang harga panjang melanda industri otomotif. Perang harga itu membuat banyak produsen, pemasok, hingga dealer kesulitan menjaga margin keuntungan.
Dengan berbagai langkah ini, pemerintah China seakan ingin menegaskan bahwa pertumbuhan industri otomotif bukan hanya soal volume penjualan. Regulasi, keadilan pasar, hingga perlindungan konsumen juga menjadi fokus utama.
Sumber: www.reuters.com